Kesehatan mental merupakan salah satu aspek kesehatan yang sering kali terabaikan di Indonesia. Meskipun kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik terus meningkat, perhatian terhadap kesejahteraan mental masyarakat masih relatif rendah.
Padahal, gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Bahkan, gangguan ini dapat menimbulkan komplikasi fisik serius jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, penguatan sistem kesehatan mental di Indonesia menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan masyarakat yang sehat secara holistik, baik secara fisik maupun mental.
Baru-baru ini, sejumlah data menunjukkan peningkatan prevalensi gangguan mental di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 9,8 juta orang Indonesia mengalami gangguan mental emosional, atau sekitar 7% dari total populasi.
Angka ini meningkat drastis dibandingkan Riskesdas 2013 yang hanya mencatat 1,7%. Selain itu, laporan Survei Kesehatan Mental Global (GMS) dari WHO menunjukkan bahwa gangguan mental menjadi penyebab utama ketidakmampuan di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, angka bunuh diri akibat gangguan mental juga terus meningkat. Meski masalah ini semakin terlihat, respons dari sistem kesehatan nasional untuk menanganinya masih belum memadai.
Salah satu hambatan utama dalam penanganan masalah kesehatan mental adalah stigma negatif yang melekat di masyarakat. Banyak orang merasa malu atau enggan untuk mencari bantuan profesional karena takut mendapatkan penilaian buruk dari lingkungan sosial.
Baca Juga: Dari Dapur ke TPA: Jejak Sampah Mengguncang Dunia
Bahkan, stigma ini juga sering ditemukan di kalangan tenaga medis. Kondisi tersebut diperburuk oleh minimnya fasilitas dan tenaga profesional di bidang kesehatan mental, terutama di daerah terpencil di luar kota besar.
Oleh karena itu, penguatan sistem kesehatan mental di Indonesia harus menjadi prioritas nasional. Upaya ini tidak hanya berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi pada produktivitas dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
Langkah pertama yang perlu diambil adalah meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan mental di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap daerah, baik di perkotaan maupun pedesaan, memiliki fasilitas kesehatan mental yang memadai. Selain itu, penting untuk menambah jumlah tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.
Baca Juga: Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendekatan Sosiokultural
Edukasi dan kampanye mengenai pentingnya kesehatan mental juga perlu diperkuat. Stigma negatif terhadap individu dengan gangguan mental harus dihilangkan melalui pemahaman yang lebih baik di masyarakat.
Kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Program edukasi ini dapat dilakukan melalui sekolah, media sosial, dan komunitas lokal untuk menciptakan kesadaran yang lebih luas dan mendalam.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta juga diperlukan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan mental. Beberapa negara telah menerapkan kebijakan progresif, seperti cuti sakit mental di tempat kerja dan integrasi layanan kesehatan mental ke dalam sistem kesehatan umum. Indonesia dapat mengambil pelajaran dari praktik terbaik ini untuk menyempurnakan kebijakan nasional.
Penelitian dari Universitas Indonesia pada tahun 2020 menunjukkan bahwa kurangnya dukungan terhadap kesehatan mental berkontribusi signifikan pada tingginya angka gangguan mental yang tidak terdiagnosis.
Baca Juga: Solidaritas Ojek Online: Kekuatan Kolektif yang Menginspirasi
Hanya sekitar 30% penderita gangguan mental yang mendapatkan perawatan yang sesuai, sementara sisanya tidak menerima dukungan medis yang memadai. Penelitian tersebut juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam sistem kesehatan primer agar penderita dapat menerima bantuan lebih awal dan risiko perburukan kondisi dapat diminimalisir.
Masalah kesehatan mental di Indonesia harus menjadi perhatian utama dalam pembangunan kesehatan secara keseluruhan. Dengan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan mental, mengedukasi masyarakat, dan memperkuat kebijakan pendukung, Indonesia dapat mengurangi beban gangguan mental. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera, baik secara fisik maupun mental.





