Broken home adalah istilah yang menggambarkan keretakan dalam hubungan keluarga atau kondisi keluarga yang tidak harmonis. Salah satu penyebab utama broken home adalah kurang kondusifnya hubungan antara suami dan istri, yang sering kali dipicu oleh perbedaan pendapat yang berujung pada konflik dan pertengkaran.
Ketidakselarasan ini umumnya terjadi karena kurangnya komunikasi yang efektif antara kedua pasangan. Adanya prasangka dan praduga dapat memperparah ketegangan, sementara kurangnya rasa tanggung jawab dalam menjalankan peran masing-masing turut memperburuk hubungan keluarga.
Masalah dalam keluarga tidak hanya mempengaruhi pasangan, tetapi juga berdampak besar pada perkembangan anak-anak. Dalam lingkungan keluarga, seorang anak membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua untuk berkembang secara emosional dan membentuk kepribadian yang sehat.
Pendidikan dari orang tua juga penting, terutama dalam mengajarkan perilaku, etika, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Kondisi keluarga yang harmonis akan memberi dampak positif pada kesehatan mental anak.
Menurut para ahli, seorang anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang konsisten dari orang tua. Mentalitas dan moralitas seorang anak cenderung terbentuk melalui pola asuh yang diterapkan dalam keluarga. Sayangnya, broken home sering menjadi penghambat perkembangan mental anak.
Anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis dan kekurangan kasih sayang dari orang tua cenderung mengalami gangguan dalam perkembangan mental serta perilakunya. Mereka lebih rentan merasakan kesedihan, kesepian, dan perasaan rendah diri.
Anak-anak dari keluarga broken home juga berisiko mengalami masalah eksternalisasi, seperti gangguan perilaku, kenakalan, hingga perilaku impulsif. Dampak dari kondisi ini bahkan dapat memengaruhi prestasi akademik anak.
Komunikasi yang sehat dan terbuka sangat dibutuhkan oleh anak broken home. Suasana rumah yang tidak harmonis membuat mereka cenderung memendam perasaan dan enggan mengekspresikan apa yang dirasakan.
Untuk mendukung pemulihan mental anak, sangat penting bagi orang tua atau pendamping untuk mendorong mereka mengekspresikan perasaan dan memberikan dukungan emosional. Menciptakan rutinitas yang stabil dan konsisten akan membantu anak merasa aman dan terkontrol di tengah situasi keluarga yang sulit.
Baca Juga: Ancaman Keselamatan Kerja Dokter di India
Anak broken home juga bisa dibantu untuk menyalurkan emosinya melalui aktivitas menyenangkan, seperti mendengarkan musik, menulis jurnal, atau menggambar. Kegiatan-kegiatan ini dapat menjadi media ekspresi yang efektif bagi anak. Selain itu, latihan relaksasi seperti meditasi atau teknik pernapasan dapat membantu anak mengelola rasa cemas atau stres yang timbul akibat trauma.
Orang tua juga sebaiknya menjelaskan situasi perpisahan dengan cara yang sesuai usia agar anak tidak merasa bersalah. Memahami alasan di balik situasi tersebut akan membuat anak lebih mudah mengatasi perasaan negatif.
Selain dukungan dari keluarga, peran orang dewasa lain, seperti guru atau kerabat dekat, juga penting untuk mengenali tanda-tanda trauma berkelanjutan pada anak, seperti perubahan perilaku, kesulitan tidur, atau kecenderungan menarik diri dari pergaulan sosial. Jika tanda-tanda ini muncul, bantuan dari profesional seperti psikolog anak dapat membantu anak untuk mengatasi perasaan negatifnya dan melatih kemampuan mengelola emosi.
Baca Juga: Peran Media dalam Politik
Secara keseluruhan, anak yang mengalami broken home membutuhkan perlakuan yang baik dan perhatian khusus untuk memulihkan kondisi mentalnya. Kasih sayang, bimbingan, serta konseling dari orang tua atau tenaga profesional sangat penting agar anak tidak mengalami gangguan mental lebih lanjut, terutama saat bertransisi menuju masa remaja.
Harapannya, keluarga yang sedang menghadapi ketidakselarasan dapat menemukan jalan terbaik untuk menjaga keutuhan hubungan, sehingga anak tidak terkena dampak negatif dari konflik orang tua. Komunikasi yang baik di antara anggota keluarga akan menciptakan keharmonisan dan mengurangi risiko broken home pada anak-anak.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.