Madiun, Krajan.id – Tepatnya pada Kamis (03/10/2024), Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) yang bertempat di Kampus Madiun, menggelar acara yang memperingati 100 tahun Sitor Situmorang.
Acara yang digelar di Gedung East Java Super Corridor (EJSC) Kota Madiun ini digelar sejak pukul 09.00 WIB. Meskipun secara Lokasi, Madiun sangat jauh dengan Harianboho yang merupakan tempat kelahiran Sitor, tetapi pemuda penikmat sastra di sini mampu untuk menikmati karya-karya Sitor melalui pesan kemanusiaan yang disajikan.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBI UKWMS. Gerardus Marcel, Ketua HMPS PBI UKWMS menyampaikan bahwa pemikiran Sitor ini sangat sosialis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Senada dengan itu, dosen pendamping HMPS PBI UKWMS, Ardi Wina Saputra, menyatakan bahwa sudah layak dan sepantasnya apabila Sitor Situmorang dikenal oleh generasi kiwari sebab pesan-pesan dalam karyanya masih sangat kontekstual bagi masyarakat zaman sekarang.
Salah satu karya yang dibahas dalam kegiatan tersebut adalah cerpen Sitor berjudul “Ibu Pergi ke Surga”. Cerpen tersebut mengangkat hubungan batin antara anak yang merantau dengan ibu yang berada dalam sakratul maut.
Baca Juga: Menanggapi Tuduhan Plagiasi, CEO Onschool Indonesia Grup Serukan Kerjasama untuk Kemajuan Bengkulu
Salah satu penikmat cerpen ini, Yustina Yuyu mengatakan bahwa keberanian Sitor untuk mengangkat permasalahan hubungan lintas generasi, budaya, dan agama dalam satu cerpen merupakan wujud kepiawaian Sitor dalam memainkan bahasa.
Selain Yuyu, turut hadir pula Yuliana dan Angelia Nia, keduanya merupakan penikmat sastra dari Komunitas Aur Kuning, komunitas mahasiswa Kalimantan di Madiun. Keduanya sepakat dengan Yuyu dan setuju bahwa konflik yang dihadirkan oleh Sitor dalam setiap karyanya masih relevan dengan kondisi saat ini.
Baca Juga: Kampus Mengajar: Membangun Semangat Belajar Siswa SDN Kendalrejo Melalui Rencana Aksi Kolaborasi!
Fransiskus Perdy Daya, guru dari Yayasan BPK Penabur Bandung yang menuntaskan studi di Madiun mengatakan bahwa Sitor ini memiliki Kemahiran berkarya yang sangat kompleks.
“Selain menulis sastra, dia juga mahir dalam hal jurnalistik, bahkan perfilman” tegasnya.
Kemampuan yang bersifat general inilah yang harusnya mampu dimiliki oleh generasi sekarang.
Perdi juga menyampaikan bahwa Sitor memiliki ideologi dan pandangan politik yang jelas “Tulisan yang ditulisnya dalam berbagai genre menjadi sarana untuk menyampaikan ideologi itu,” pungkas Perdy.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





