Bengkulu, Krajan.id – Dani Fazli, CEO Onschool Indonesia Grup, merespon isu yang tengah beredar terkait dugaan plagiasi ide atau inovasi yang diarahkan kepada pihaknya. Tuduhan ini mencuat setelah adanya pengumuman ide inovasi dari event yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Bengkulu bertajuk “KETUPEK 2024” (Kreativitas Tobo Kito Melalui Produk dan Teknologi).
Dalam klarifikasinya, Dani menyampaikan bahwa ide yang diangkat dalam program tersebut merupakan hasil pemikiran baru yang dikembangkannya saat mengikuti Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional oleh Kemenpora RI.
Dani menyatakan, “Ide ini adalah ide terbaru. Saya baru merumuskannya saat berada di pelatihan kader pemimpin muda nasional. Tuduhan plagiasi ini sangat saya sesalkan. Harapan saya, kita di Bengkulu bisa saling membantu dan menguatkan, bukan justru menjatuhkan.”
Onschool Indonesia Grup sendiri dikenal sebagai salah satu wadah inkubasi inovasi terdepan di Bengkulu, dengan berbagai program digitalisasi dan pengembangan sumber daya manusia. Selama beberapa tahun terakhir, Onschool telah mencatatkan kontribusi signifikan, terutama dalam memberdayakan UMKM melalui teknologi dan pelatihan. Dengan semangat inovasi yang selalu diperbarui, Onschool terus berupaya menjadi pelopor perubahan positif di Bengkulu.
Rahmat Wahyudi, selaku Co-Founder Onschool Indonesia, turut menyampaikan pendapatnya terkait polemik ini.
“Onschool Indonesia telah merilis lima versi board games, dan saat ini sedang mengembangkan yang keenam. Tuduhan yang dilemparkan mengenai ide plagiasi ini sangat disayangkan, karena kebenarannya belum jelas. Sebagai warga negara yang baik, kita seharusnya tidak langsung menyebarkan isu tanpa dasar yang kuat,” ujarnya dalam press release yang diberikan (2/10/2024)
Rahmat juga menekankan bahwa, “KETUPEK 2024” adalah ajang yang bertujuan untuk mendorong inovasi kreatif di Bengkulu dengan tema besar “Bengkulu Inovatif, Bengkulu Smart, Semakin Maju, Sejahtera, dan Hebat.”
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS 287 Bangun Kesadaran Lingkungan Lewat Ecobrick di Desa Pidekso
Dengan adanya isu ini, ia berharap fokus pada tujuan besar acara tersebut tidak terganggu. Menurutnya, Onschool Indonesia selalu mendukung kolaborasi demi kemajuan bersama, dan permasalahan ini diharapkan segera mendapatkan solusi yang jelas.
“Isu seperti ini, jika dibiarkan, dapat menghambat momentum pertumbuhan inovasi di Bengkulu. Pemuda Bengkulu, seharusnya saling mendukung dan menguatkan, bukan justru terpecah oleh tuduhan yang belum terbukti,” tambah Dani.
Sebagai penutup, kedua pimpinan Onschool Indonesia ini sepakat bahwa solusi yang konstruktif harus segera diambil agar semangat inovasi di Bengkulu tetap terjaga. Mereka berharap agar isu plagiasi ini tidak memperburuk hubungan antar pemuda di Bengkulu, dan mengajak semua pihak untuk terus menjalin kerjasama yang saling membangun.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.