Mahasiswa KKN UNS 287 Bangun Kesadaran Lingkungan Lewat Ecobrick di Desa Pidekso

Foto KKN UNS 287 bersama perangkat Desa Pidekso setelah pelaksanaan sosialisasi pengelolaan limbah sampah dan pembuatan ecobrick. (doc. KKN 287 UNS)
Foto KKN UNS 287 bersama perangkat Desa Pidekso setelah pelaksanaan sosialisasi pengelolaan limbah sampah dan pembuatan ecobrick. (doc. KKN 287 UNS)

Desa Pidekso, Krajan.id – Kelompok mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 287 menggelar program kerja pemanfaatan limbah sampah plastik melalui pembuatan ecobrick di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Tak hanya itu, hasil ecobrick yang dihasilkan nantinya akan dimanfaatkan untuk membuat plang selamat datang yang akan mempercantik desa.

Bacaan Lainnya

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai dampak buruk sampah plastik dan pentingnya pengelolaan limbah secara baik dan benar. Pada Kamis (24/7/2024), Tim KKN UNS 287 memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana sampah plastik yang dibiarkan tanpa pengelolaan dapat mencemari lingkungan secara serius, seperti merusak ekosistem laut, mencemari sungai, serta membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Tim KKN UNS 287 memperkenalkan solusi sederhana yang dikenal dengan nama ecobrick. “Ecobrick adalah metode efektif yang dapat membantu mengurangi volume sampah plastik, terutama di daerah pedesaan seperti Pidekso, di mana pengelolaan sampah terkadang masih menjadi masalah,” ungkap Tim KKN UNS 287 dalam press release yang diberikan, (27/9/2024).

Dalam sosialisasi tersebut, tim juga mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan ecobrick kepada masyarakat. Botol air mineral bekas digunakan sebagai wadah untuk menampung potongan kecil sampah plastik yang sudah dikeringkan, seperti kantong kresek, sedotan, dan kemasan makanan.

“Sampah yang digunakan harus kering untuk menghindari tumbuhnya jamur, lumut, atau bakteri di dalam botol,” jelas Tim KKN UNS 287. Ecobrick harus dipadatkan dengan baik agar kokoh dan bisa digunakan sebagai bahan bangunan alternatif.

Masyarakat Desa Pidekso sangat antusias mengikuti program ini. Mereka tidak hanya aktif dalam sosialisasi, tetapi juga turut membuat ecobrick di rumah masing-masing. Masyarakat diberi kesempatan untuk menyumbangkan ecobrick yang telah mereka buat kepada tim KKN UNS 287.

“Kami sangat terkesan dengan partisipasi masyarakat. Sekitar 200 botol ecobrick sudah berhasil dikumpulkan dan diserahkan,” ujar Tim KKN UNS 287.

Tim KKN UNS juga aktif menyebarkan informasi mengenai pembuatan ecobrick melalui selebaran dan pengumuman pada setiap kegiatan di dusun-dusun sekitar. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam kegiatan ramah lingkungan ini.

Foto KKN UNS 287 setelah pemasangan plang ecobrick di Desa Pidekso. (doc. KKN 287 UNS)
Foto KKN UNS 287 setelah pemasangan plang ecobrick di Desa Pidekso. (doc. KKN 287 UNS)

Botol-botol ecobrick yang telah terkumpul kemudian digunakan untuk membuat plang selamat datang bertuliskan “Welcome to Pidekso”. Plang tersebut dipasang di pintu masuk Desa Pidekso, sebagai simbol kebanggaan dan keberhasilan masyarakat dalam mendukung program pengelolaan sampah plastik. Proses pemasangan plang ecobrick dilakukan pada Minggu (11/8/2024), dengan bantuan dari masyarakat setempat.

Baca Juga: Tim Efbiyakreoptis PKM UNS Membuat Riset Mengenai Pembuatan Edible Film Berbentuk Patch dengan Tambahan Ekstrak Daun Kersen

Proses ini membutuhkan sekitar 300 botol ecobrick untuk menyelesaikan plang. “Kami berharap plang ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam upaya mengurangi sampah plastik. Selain memiliki fungsi praktis, plang ini juga menjadi bukti bahwa limbah plastik bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai estetika,” kata Tim KKN UNS 287.

Tidak hanya berhenti di pembuatan plang, Tim KKN UNS 287 juga memberikan edukasi lanjutan kepada masyarakat tentang pentingnya pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat dapat menerapkan kebiasaan baik ini secara mandiri dan berkelanjutan.

“Kami berharap, program ini bisa berkelanjutan dan masyarakat Desa Pidekso dapat terus berinovasi dalam pengelolaan sampah plastik. Harapannya, program ini juga bisa diadopsi oleh desa-desa lain sebagai contoh nyata upaya pengelolaan sampah yang efektif,” tambah Tim KKN UNS 287.

Baca Juga: Mall Pelayanan Publik: Jembatan Koneksi Antara Pemerintah dan Masyarakat di Rejang Lebong

Melalui program ini, Tim KKN UNS 287 berhasil memberikan solusi nyata dalam pengelolaan limbah plastik, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan ramah di Desa Pidekso. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci kesuksesan program ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kebersihan lingkungan desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *