Tahun 2024 menjadi momen menarik dalam dunia mode. Pergeseran signifikan terjadi dalam cara masyarakat memandang fashion, tidak hanya sebagai pakaian, tetapi juga sebagai medium ekspresi diri yang mencerminkan nilai-nilai keberlanjutan, teknologi, dan keberagaman. Tren fashion tahun ini menampilkan keberanian untuk bereksperimen dengan estetika baru, sekaligus melibatkan inovasi yang mendukung identitas personal.
Salah satu tren yang mencuri perhatian adalah kembalinya gaya awal 2000-an, yang memberikan nuansa nostalgia dengan sentuhan modern. Elemen-elemen ikonik seperti celana low-rise, crop top, serta denim dengan aksen rhinestones menjadi sorotan.
Aksesori seperti choker, belt bags, dan sepatu platform pun kembali menjadi favorit, namun kali ini hadir dengan desain yang lebih ramah lingkungan menggunakan material daur ulang. Kombinasi gaya retro dengan pendekatan kontemporer ini menawarkan kebebasan berekspresi yang sesuai dengan semangat zaman.
Keberlanjutan menjadi tema besar dalam industri mode tahun ini. Kesadaran akan krisis iklim semakin memengaruhi pola konsumsi masyarakat, sehingga banyak merek fashion beralih ke penggunaan bahan daur ulang, pewarna alami, dan teknik produksi yang lebih etis.
Label-label independen hingga nama besar seperti Stella McCartney terus mengedepankan nilai keberlanjutan, menciptakan koleksi yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Konsumen pun semakin cerdas dalam membuat pilihan, dengan banyak yang beralih ke barang-barang second-hand atau mengadopsi gaya slow fashion, yang lebih menekankan kualitas dan daya tahan dibandingkan tren musiman.
Di sisi lain, teknologi menjadi pendorong utama inovasi dalam dunia mode. Estetika futuristik ala cyberpunk menjadi populer, dengan ciri khas berupa pakaian serba hitam, tekstur berlapis, dan aksesori berbasis teknologi seperti kacamata augmented reality (AR) atau jaket LED.
Mode digital juga berkembang pesat, di mana pakaian virtual yang dirancang dengan teknologi NFT atau blockchain semakin diminati, terutama oleh generasi muda yang aktif di dunia maya. Tren ini memungkinkan konsumen mengekspresikan identitas mereka di platform digital tanpa melibatkan produksi fisik, sekaligus membuka peluang baru dalam eksplorasi mode.
Pada saat yang sama, inklusivitas menjadi nilai penting yang diusung dalam fashion skena 2024. Gaya gender-fluid kini semakin diterima, di mana pakaian tidak lagi terbatas pada kategori tradisional laki-laki atau perempuan.
Potongan pakaian seperti blazer oversized atau celana panjang berpotongan lebar menjadi favorit karena menawarkan fleksibilitas bagi siapa saja tanpa memandang gender. Rumah mode ternama pun merilis koleksi yang mengaburkan batasan gender, menciptakan ruang bagi kebebasan berekspresi yang lebih luas. Pendekatan ini menegaskan bahwa fashion adalah tentang individu, bukan label.
Baca Juga: Merancang Pendidikan Masa Depan: Kolaborasi dan Keterampilan Hidup sebagai Kunci Keberhasilan
Tren minimalisme juga kembali mengemuka, tetapi dengan pendekatan yang lebih mendalam. Pakaian minimalis tahun ini tidak hanya tentang bentuk sederhana dan warna netral, tetapi juga menonjolkan kualitas, kenyamanan, serta detail yang unik.
Desainer semakin kreatif dengan memanfaatkan teknologi tekstil untuk menciptakan bahan inovatif yang dapat menyesuaikan suhu tubuh atau beradaptasi dengan perubahan cuaca. Warna-warna seperti putih, beige, dan hitam mendominasi, namun hadir dengan sentuhan menarik seperti potongan geometris atau tekstur lipatan yang rumit.
Sementara itu, fashion streetwear tetap menjadi elemen kunci dalam skena mode global. Streetwear 2024 tidak hanya menjadi pakaian kasual, tetapi juga simbol identitas dan budaya. Merek-merek besar seperti Supreme dan Off-White terus mendominasi, tetapi kolaborasi dengan seniman digital atau label independen memberikan dimensi baru pada tren ini. Desain yang menggabungkan bahan daur ulang atau elemen seni grafis eksklusif menambah nilai streetwear sebagai media ekspresi artistik.
Baca Juga: Pendidikan Inklusif: Mewujudkan Kesetaraan di Dunia Pendidikan
Tidak ketinggalan, kemajuan teknologi seperti augmented reality (AR) menghadirkan pengalaman baru dalam dunia mode. Konsumen kini dapat mencoba pakaian secara virtual melalui aplikasi atau platform belanja online, memberikan kenyamanan dan personalisasi yang lebih baik. Beberapa merek bahkan mengadopsi teknologi ini untuk toko fisik, menjembatani pengalaman belanja antara dunia nyata dan digital.
Tren fashion di tahun 2024 mencerminkan dinamika yang kompleks tetapi menarik dalam dunia mode. Dari kebangkitan gaya retro hingga inovasi berbasis teknologi dan keberlanjutan, tahun ini menjadi saksi dari keberanian industri mode untuk melampaui batas tradisional.
Setiap individu memiliki lebih banyak ruang untuk berekspresi secara autentik, tanpa harus terikat oleh norma atau stereotip tertentu. Mode bukan hanya tentang apa yang dikenakan, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mendefinisikan dirinya di tengah dunia yang terus berubah.





