Kalisoro, Krajan.id – Kelurahan Kalisoro, sebuah wilayah yang kaya akan semangat warganya, kini tengah menunjukkan geliat baru dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Tim KKN 135, menghadirkan pelatihan produksi balsem rumahan yang menyasar para ibu pelaku UMKM. Kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga menjadi inisiatif strategis yang menjawab kebutuhan riil masyarakat.
Pelatihan ini berangkat dari pemahaman mendalam akan hambatan yang dihadapi para pelaku usaha mikro di Kalisoro—terutama soal keterbatasan akses terhadap keterampilan produksi. Dalam konteks ini, KKN 135 memilih balsem sebagai produk pelatihan karena sifatnya yang praktis, mudah dibuat dengan bahan terjangkau, serta memiliki potensi pasar yang menjanjikan di sektor produk kesehatan alami.
“Kami ingin memberikan solusi nyata. Banyak ibu-ibu yang sebenarnya memiliki semangat wirausaha, tetapi belum memiliki keterampilan teknis untuk memulai. Maka dari itu, kami merancang pelatihan ini sebagai bekal awal,” ujar Koordinator Kegiatan KKN 135.
Pelatihan berlangsung dalam suasana yang interaktif dan edukatif. Peserta diperkenalkan dengan berbagai bahan utama seperti menthol, camphor, minyak kayu putih, vaselin, dan parafin. Tak hanya itu, tim KKN juga menjelaskan teknik produksi berbasis metode water bath yang menjaga kualitas balsem, mulai dari tahap pencampuran hingga pengemasan.
Baca Juga: Mendes Yandri Dorong Pengelolaan Situ Cibeureum Jadi Desa Wisata Berbasis Masyarakat
Para peserta diberi kesempatan untuk langsung mencoba membuat balsem secara mandiri, mulai dari melelehkan bahan, menuangkannya ke wadah steril, hingga memberi label dan mengemas produk dengan desain menarik.
“Ini pengalaman pertama saya membuat balsem. Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Saya jadi punya ide untuk mencoba menjualnya dari rumah,” tutur salah satu peserta pelatihan dengan penuh antusias.
Kegiatan ini tidak berhenti pada sesi pelatihan saja. Tim KKN 135 juga menyediakan buku panduan praktis yang bisa dijadikan pegangan saat peserta memproduksi balsem secara mandiri di rumah. Selain itu, mereka juga membuka ruang diskusi lanjutan untuk membahas strategi pemasaran, perizinan produk, dan tips meningkatkan daya saing di pasar lokal.
Program ini menggambarkan bagaimana ilmu dari perguruan tinggi dapat ditransformasikan menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat pasca pandemi, inisiatif semacam ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal sederhana.
“Lewat pelatihan ini, kami ingin memberi inspirasi dan membuka peluang. Kami berharap ini bukan hanya kegiatan sesaat, tapi bisa menjadi langkah awal munculnya wirausaha baru di Kalisoro,” tambah Koordinator KKN.
Baca Juga: Menjelajah Jember dan Pesonanya: Surga Wisata dan Budaya di Ujung Timur Jawa Lewat JemberTourism.com
Kegiatan yang dilaksanakan ini pun disambut positif oleh warga dan perangkat kelurahan setempat. Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat dinilai mampu menumbuhkan rasa percaya diri serta memperkuat jaringan ekonomi berbasis komunitas.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan sentuhan teknologi sederhana, Kelurahan Kalisoro kini menapaki jalan menuju kemandirian ekonomi desa. Inisiatif ini bisa menjadi model inspiratif bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi UMKM secara berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.