Dorong Pertanian Berkelanjutan, Mahasiswa KKN 109 UNS Gelar Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos

Foto Bersama: mahasiswa KKN 109 UNS berfoto bersama dengan para peserta Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Desa Gondosuli (21/2/2024). (doc. KKN 109 UNS)
Foto Bersama: mahasiswa KKN 109 UNS berfoto bersama dengan para peserta Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Desa Gondosuli (21/2/2024). (doc. KKN 109 UNS)

Krajan.id – Mahasiswa KKN Kelompok 109 UNS Surakarta melaksanakan program kerja Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Gondosuli tentang pertanian organik dan pupuk kompos.

Bertempat di Balaidesa Gondosuli pada hari Rabu (21/2/2024) serta diikuti oleh beberapa anggota dari kelompok tani Manunggal Makmur, Sumber Rejeki, dan Bina Taruna Sejahtera. Kegiatan sosialisasi ini berfokus pada edukasi mengenai konsep pertanian organik dan penerapannya serta manfaat dari pupuk kompos.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan press release yang diberikan (28/3/2024), dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN 109 UNS menggunakan beberapa pendekatan dalam kegiatan ini, yaitu dengan penyuluhan langsung, demonstrasi praktek pertanian organik melalui pembuatan pupuk kompos, dan distribusi materi informatif melalui sosialisasi.

“Tujuan utama dari program kerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pertanian berkelanjutan pada masyarakat Desa Gondosuli,” tulis Alfino Wahyu Primayuda.

Penyampaian Materi oleh Pembicara
Penyampaian Materi oleh Pembicara (doc. KKN 109 UNS)

Pertanian organik merupakan suatu konsep pertanian yang menggunakan sumber daya alami dan praktik-praktik yang mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

“Pertanian organik menekankan penggunaan sumber daya alami dan praktik-praktik yang ramah lingkungan, sementara pupuk kompos merupakan salah satu solusi organik dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi limbah organik,” jelas Alfino.

Kegiatan Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos ini diawali dengan penyampaian materi tentang Pertanian Organik. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk kompos disertai dengan tanya jawab dan diskusi secara langsung.

Mahasiswa KKN 109 UNS menyediakan beberapa peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan ini dengan tujuan agar peserta lebih tahu mengenai komposisi bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk kompos.

Proses Demontrasi Pembuatan Pupuk Kompos
Proses Demontrasi Pembuatan Pupuk Kompos. (doc. KKN 109 UNS )

Dampak positif dari sosialisasi terlihat dari peningkatan pemahaman dan minat masyarakat terhadap praktik pertanian organik dan pupuk kompos. Beberapa petani bahkan mulai menerapkan teknik baru yang mereka pelajari. Meski demikian, mereka juga menghadapi tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dan keterbatasan sumber daya.

Mahasiswa Prodi Agroteknologi itu juga menjelaskan bahwa, ”Kegiatan “Sosialisasi Pertanian Organik dan Pupuk Kompos” telah terlaksana dengan lancar serta mendapatkan respon yang positif peserta. Partisipasi dan antusiasme peserta dapat terlihat melalui keaktifan banyak peserta dalam bertanya dan berdiskusi selama kegiatan berlangsung.”

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan petani Desa Gondosuli mendapatkan pengetahuan terkait pertanian organik dan pertanian berkelanjutan yang nantinya dapat diterapkan pada berbagai komoditas yang ditanam sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui upaya ini, mahasiswa KKN tidak hanya berkontribusi pada kemajuan pertanian lokal, tetapi juga pada kesejahteraan petani,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *