Mahasiswa KKN Reguler UM Kenalkan Pengolahan Sampah Organik dengan Metode “Takakura” di Desa Sidodadi

Praktik: Mahasiswa KKN Reguler UM salah satu mempraktikkan pengolahan sampah organik menggunakan metode Takakura di Desa Sidodadi. (KKN Reguler UM Desa Sidodadi)
Praktik: Mahasiswa KKN Reguler UM salah satu mempraktikkan pengolahan sampah organik menggunakan metode Takakura di Desa Sidodadi. (KKN Reguler UM Desa Sidodadi)

Krajan.id – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu momen dan proses penting yang wajib ditempuh di Universitas Negeri Malang (UM) sebagai langkah mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan lingkungan serta pola pikir masyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

KKN Reguler UM merupakan suatu program tahunan yang diupayakan oleh Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dengan penempatan yang telah diatur pada beberapa desa di wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Trenggalek.

Bacaan Lainnya

Kelompok KKN Desa Sidodadi, Kecamatan Kelompok berjumlah 10 mahasiswa yang terdiri dari 4 mahasiswa laki-laki dan 6 perempuan. Kelompok ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yaitu Ibu Mika Vernicia Humairo dan diketuai oleh Krisna Adam Syahputra (Teknik Sipil dan Bangunan).

Berdasarkan press release yang diberikan (29/3/2024), kelompok KKN Reguler UM 2024 ini memiliki 2 program utama dan 1 program tambahan, di mana kedua program utama tersebut mengangkat isu Green Village sebagai upaya perbaikan lingkungan untuk menciptakan lingkungan desa yang hijau, bersih, dan ramah lingkungan.

“Salah satu program kerja bertema Green Village yang dilakukan adalah Sosialisasi dan Praktik Pengolahan Sampah Organik Melalui Metode Takakura. Metode ini diadaptasi dari penemuan oleh peneliti asal Jepang, yaitu Koji Takakura. Takakura pertama kali praktikkan di Surabaya pada tahun 2004,” tulis dalam keterangan yang diberikan Dendy Ary Nugroho selaku sie Humas KKN Desa Sidodadi tersebut.

Lebih lanjut, gagasan dilakukannya program kerja Takakura salah satunya adalah karena maraknya aktivitas membuang sampah tidak pada tempatnya di sekitar Desa Sidodadi, hal ini diperburuk lagi karena jauhnya lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga masyarakat banyak yang membuang sampah rumah tangga di sekitar pemukiman dan di pinggir jembatan.

Antusiasme masyarakat Desa Sidodadi melihat praktik pengolahan sampah oraganik dengan metode Takakura. (doc. KKN Reguler UM Desa Sidodadi)
Antusiasme masyarakat Desa Sidodadi melihat praktik pengolahan sampah organik dengan metode Takakura. (doc. KKN Reguler UM Desa Sidodadi)

“Oleh karena itu program ini perlu dilakukan untuk mengenalkan pola pikir baru bagi masyarakat desa untuk memilah sampah organik dan anorganik terlebih dahulu sebelum diolah menjadi kompos menggunakan metode Takakura. Pengadaan tempat penampungan sementara juga dilakukan oleh Kelompok KKN Reguler ini sebelum dilakukannya sosialisasi dan praktik Takakura,” jelasnya.

Sosialisasi sekaligus praktik pembuatan Takakura telah dilakukan pada Rabu (6/3/2024) lalu yang berlokasi di Dusun Sidomulyo, Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang dan dihadiri oleh beberapa warga RT. 28. Sosialisasi yang dilakukan juga menghadirkan seorang narasumber yang cukup menguasai materi pengolahan sampah organik, yaitu Ibu Mika Vernicia Humairo dari Universitas Negeri Malang.

Praktik Pengolahan sampah organik melalui metode Takakura dilakukan langsung oleh Peserta KKN Reguler UM 2024. Praktik langsung ini dilakukan dengan tujuan utama agar masyarakat desa dapat memahami secara lebih baik terkait cara pembuatan Takakura dan mampu secara langsung bertindak mengurangi pencemaran sampah rumah tangga. Kegiatan monitoring juga dilakukan baik oleh peserta KKN dan masyarakat desa selama 14 hari hingga pupuk hasil Takakura siap digunakan untuk kegiatan pertanian di sekitar desa.

Foto bersama mahasiswa KKN Reguler UM Desa Sidodadi. (KKN Reguler UM Desa Sidodadi )
Foto bersama mahasiswa KKN Reguler UM Desa Sidodadi. (doc. KKN Reguler UM Desa Sidodadi )

Program kerja yang telah dilakukan ini diharapkan mampu mengatasi isu terkait sampah yang terjadi di Desa Sidodadi dengan menumbuhkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan sekitar. Penjagaan lingkungan sekitar juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana akibat pencemaran. Lingkungan desa yang hijau, bersih, dan bebas sampah juga merupakan salah satu tujuan utama yang diharapkan pada program kerja ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *