Krajan.id – Stunting masih menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting berada di angka 21,6%, turun dari 24,4% pada tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, angka ini masih di atas standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 20%.
Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan isu stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 2, yaitu penghapusan kelaparan dan malnutrisi, termasuk stunting pada anak di bawah lima tahun.
Dalam upaya mendukung penurunan prevalensi stunting, Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2023/2024 menginisiasi program “GIZI (Gerakan Indonesia Zero Stunting) Desa Kedu: Bersama Menurunkan Angka Stunting” di Desa Kedu, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Program ini merupakan intervensi sensitif yang berfokus pada pendampingan ibu hamil, ibu dengan balita, dan remaja, serta bekerja sama dengan bidan dan kader posyandu setempat.
Tim II KKN UNDIP Desa Kedu menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang gizi seimbang dan pola asuh yang benar.
“Kami ingin para ibu di Desa Kedu memiliki informasi yang akurat dan up-to-date mengenai pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta bagaimana cara mengasuh yang efektif. Ini penting agar mereka dapat memberikan asupan makanan yang bergizi dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak,” ujar Tim II KKN UNDIP Desa Kedu.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (6/8/2024), Tim II KKN UNDIP menyampaikan materi mengenai pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) serta pola asuh yang tepat. Materi ini disampaikan dengan tujuan agar para ibu dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting.
Salah satu anggota, Tim II KKN UNDIP Desa Kedu, menambahkan, “Kami berharap dengan adanya pendampingan ini, para ibu menjadi lebih percaya diri dalam memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka, sehingga dapat menurunkan angka stunting di desa ini.”
Pendampingan yang dilakukan oleh Tim II KKN UNDIP juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak.
“Kami ingin mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan, khususnya terkait pencegahan stunting. Dengan edukasi yang kami berikan, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan sehat,” kata Fatimah, salah satu anggota tim lainnya.
Baca Juga: Digitalisasi UMKM Melalui Website dan Sosial Media UMAMI KEDUKU
Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan tenaga kesehatan setempat ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting. Dengan mengedukasi dan memberikan pendampingan kepada masyarakat, khususnya para ibu, diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku yang signifikan dalam pengasuhan dan pemenuhan gizi anak-anak mereka.
Program “GIZI Desa Kedu” ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting secara nasional. Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Program seperti yang diinisiasi oleh Tim II KKN UNDIP ini menjadi bagian penting dari upaya mencapai target tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Kembang Harum Gelar Atraksi Kimia di SMP: Edukasi dan Hiburan dalam Kimia
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Kedu dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya penurunan angka stunting.
“Kami optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, mahasiswa, dan tenaga kesehatan, angka stunting di Desa Kedu dapat menurun secara signifikan,” pungkas Tim II KKN UNDIP Desa Kedu.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.