Krajan.id – Dalam upaya mendukung target nasional menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) di Desa Gempol Kurung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengadakan penyuluhan bertema “Generasi Bebas Stunting: Nutrisi Tepat, Anak Sehat”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (5/7/2024), bersamaan dengan kegiatan posyandu yang dihadiri oleh ibu-ibu setempat.
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu-ibu, tentang pentingnya gizi yang tepat dalam mencegah stunting. Fathia Nazwa, salah satu mahasiswa KKN-BBK UNAIR, dalam keterangan persnya menyatakan, “Kami berharap melalui penyuluhan ini, ibu-ibu dapat lebih memahami peran gizi dalam pertumbuhan anak dan dapat menerapkan pola makan yang sehat untuk mencegah stunting.”
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial. Anak yang stunting memiliki tinggi badan yang jauh di bawah standar usianya, yang tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga perkembangan otak dan kemampuan kognitifnya. Ini tentu saja mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup anak di masa depan.
Selama penyuluhan, para audiens sangat antusias dan aktif bertanya. Salah satu pertanyaan menarik yang muncul adalah mengenai perbedaan antara anak yang stunting dan anak yang berbadan kecil karena faktor genetik.
Anak yang stunting biasanya memiliki perawakan yang lebih pendek dengan perbandingan berat badan dan tinggi badan yang tidak proporsional, serta terlihat lebih lesu dan kurang berenergi. Sebaliknya, anak dengan tubuh kecil karena faktor genetik tetap aktif dan memiliki proporsi tubuh yang normal.
Baca Juga: Memupuk Literasi Sejak Dini, Mahasiswa KKN-BBK 4 UNAIR Membiasakan Literasi di SDN Kalikatir
Sebelum penyuluhan dimulai, mahasiswa UNAIR turut serta dalam kegiatan posyandu yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan balita di desa Gempol Kurung. Ini penting untuk memantau status gizi anak dan mendeteksi dini kasus stunting.
Setelah penyuluhan, mahasiswa juga membagikan susu kepada anak-anak sebagai bagian dari upaya mendukung asupan gizi yang cukup dan memperkenalkan manfaat susu dalam mendukung pertumbuhan yang sehat.
Dengan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kami optimis peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya gizi yang seimbang untuk anak-anak dapat tercapai, dan target penurunan stunting di Indonesia dapat terwujud.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen mahasiswa UNAIR dalam berkontribusi terhadap pencapaian target nasional dalam mengatasi masalah stunting, dengan harapan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.