Mahasiswa KKN UNAND Latih Petani Solok Olah Limbah Peternakan Jadi Pupuk Organik Cair

Dokumentasi bersama Kelompok Tani setelah Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair). (doc. KKN UNAND Nagari Kinari)
Dokumentasi bersama Kelompok Tani setelah Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair). (doc. KKN UNAND Nagari Kinari)

Kinari, Krajan.id – Mahasiswa KKN Universitas Andalas (UNAND) menggelar sosialisasi sekaligus praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) di Desa Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi kelompok tani setempat mengenai pemanfaatan limbah peternakan, khususnya urin sapi, sebagai pupuk yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara ramah lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, (28/1/2025), ini dihadiri oleh Kelompok Tani Guguak Lano serta mahasiswa KKN UNAND. Salah satu mahasiswa, Rahmi Yatul Fahmi, mengungkapkan bahwa limbah peternakan sering kali dianggap sebagai masalah lingkungan. Namun, jika dikelola dengan baik, limbah ini justru bisa menjadi produk yang bermanfaat bagi sektor pertanian.

Bacaan Lainnya

“Urin sapi mengandung banyak unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Jika dikelola dengan benar, limbah ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin mahal,” ujar Richo Hertian, mahasiswa KKN UNAND.

Mahasiswa KKN UNAND memandu para peserta dalam proses pembuatan POC, dimulai dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu urin sapi, air cucian beras, gula merah (molases), dan EM4 (mikroorganisme fermentasi).

Setelah bahan-bahan tersedia, peserta diajarkan cara mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan takaran yang tepat. Campuran tersebut kemudian difermentasi selama minimal dua minggu agar kandungan dalam urin sapi berubah menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman.

Proses pembuatan POC oleh Tim KKN UNAND bersama Kelompok Tani di Kinari (doc. KKN UNAND)
Proses pembuatan POC oleh Tim KKN UNAND bersama Kelompok Tani di Kinari (doc. KKN UNAND)

Proses fermentasi ini sangat penting karena akan mengubah kandungan dalam urin sapi menjadi pupuk yang lebih efektif bagi tanaman, jelas Febria Giva Anggita, mahasiswa KKN UNAND.

Baca Juga: KKN Universitas Peradaban Kelompok 10 Tingkatkan Ketahanan Pakan Ternak dengan Penanaman Bibit Odot di Desa Citepus

POC yang dihasilkan dari limbah peternakan memiliki banyak manfaat bagi pertanian. Penggunaannya dapat meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki struktur tanah dan keseimbangan mikroorganisme.

Selain itu, pupuk ini dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan, serta mengurangi dampak negatif limbah peternakan terhadap lingkungan.

Dengan penggunaan POC, pertanian dapat lebih berkelanjutan dan efisien. Febria Giva Anggita menambahkan bahwa diharapkan petani dapat terus memanfaatkan limbah peternakan untuk menghasilkan pupuk sendiri, sehingga lebih mandiri dalam bertani.

Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat, terutama para petani yang merasa sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Salah satu petani, Hardi, menyampaikan apresiasinya terhadap program yang dilakukan mahasiswa KKN UNAND.

“Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Saya bisa menggunakan bahan yang ada di sekitar dan lebih ramah lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli pupuk kimia, yang kadang hasilnya tidak sesuai harapan,” kata Aidil Warman, anggota Kelompok Tani Guguak Lano.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-BBK 5 Unair Dorong UMKM Sambikerep Go Digital

Tak hanya itu, mahasiswa KKN UNAND juga berharap program ini bisa dikembangkan lebih luas ke desa-desa lainnya.

“Ke depannya, kami berharap bisa mengadakan kegiatan serupa di desa lain agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui cara mengelola limbah peternakan menjadi produk yang bermanfaat,” ungkap Dini Syufiati Rahma.

Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa KKN UNAND berperan aktif dalam mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan serta memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan limbah peternakan yang sering dihadapi masyarakat.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *