Kinari, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) mengadakan penanaman jagung bersama jajaran Polsek di Mudiak Aia, Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok.
Kegiatan yang dilakukan pada (23/1/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dan petani dalam bidang pertanian serta mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama dunia selain gandum dan padi. Penanamannya ideal dilakukan pada awal musim hujan dengan jarak tanam yang telah ditentukan agar hasil panen optimal.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa menggunakan alat Corn Seed Planter, yaitu alat tanam jagung yang bekerja dengan cara sederhana, cukup didorong tanpa memerlukan mesin. Penggunaan alat ini memungkinkan penanaman lebih cepat dan efisien.
“Kami memperkenalkan alat Corn Seed Planter kepada para petani agar mereka memiliki wawasan baru tentang teknik penanaman jagung yang lebih modern dan praktis. Alat ini cukup mudah digunakan, tetapi jumlah benih yang keluar perlu diatur agar tidak berlebihan,” ujar Rahmi Yatul Fahmi, salah satu mahasiswa KKN Unand.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah mahasiswa Unand, yaitu Richo Hertian, Aidil Warman, Dini Syufianti Rahma, Febria Diva Anggita, Rania Annesya, Mutia Hafizhah, Fransiscus Asisi Andhika Darmawan, Luthfiya Afifah, dan Rahmi Yatul Fahmi.
Mereka didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Welyana, S.TP., M.P., dan Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, M.S. Selain itu, hadir pula tokoh masyarakat seperti kepala jorong, ketua pemuda, serta petani setempat yang turut serta dalam kegiatan ini.
Mahasiswa bersama jajaran Polsek menanam jagung di lahan perbukitan dengan menggunakan alat Corn Seed Planter. Namun, alat ini memiliki beberapa kekurangan yang ditemukan selama praktik.
“Penggunaan alat ini masih kurang efektif karena terkadang jumlah benih yang keluar melebihi dua biji, bahkan ada saat di mana alat tidak mengeluarkan benih sama sekali,” kata Richo Hertian.
Baca Juga: KKN BBK 5 Unair Dorong Branding dan Digitalisasi Desa Kemasantani Lewat Program SAHABAT KEMASANTANI
Sementara itu, mahasiswa juga mencoba Manual Plan Seeder, alat lain yang digunakan untuk menanam jagung secara manual. Namun, alat ini dinilai kurang cocok untuk lahan perbukitan.
“Tekstur tanah yang gembur dan tidak rata membuat benih yang keluar dari alat ini tidak tersebar secara merata,” ujar Febria Diva Anggita.
Meski demikian, mahasiswa tetap mengapresiasi inovasi penggunaan alat tersebut. “Langkah ini tetap merupakan sebuah inovasi bagi petani karena mereka berani mencoba teknologi baru dalam penanaman jagung,” kata Aidil Warman.
Selain itu, Dini Syufianti Rahma menambahkan bahwa penggunaan alat-alat modern ini bisa lebih efisien untuk lahan yang luas dan mampu mempercepat proses tanam dibandingkan dengan metode manual menggunakan tongkat kayu.

Kegiatan ini membawa dampak positif bagi kelompok tani di Mudiak Aia, Kinari. Para petani mendapatkan wawasan baru tentang penggunaan alat modern dalam budidaya jagung. Salah satu petani yang hadir menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Penanaman jagung ini sangat membantu kami dalam mempercepat proses tanam. Semoga ke depan ada lebih banyak inovasi yang bisa diterapkan,” ujar salah seorang petani.
Baca Juga: Mahasiswa BBK 5 Unair di Kauman Latih Warga Bercocok Tanam di Tengah Keterbatasan Lahan
Kegiatan diakhiri dengan sesi makan bersama dan diskusi santai antara mahasiswa, jajaran Polsek, serta petani. Dalam diskusi ini, berbagai pertanyaan dan masukan mengenai efektivitas alat tanam jagung pun dibahas.
Mahasiswa KKN Unand berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi petani dalam mengembangkan sistem pertanian yang lebih efisien dan mengurangi pemborosan biaya dibandingkan dengan metode tradisional.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





