Dendang adalah sebuah nyanyian tradisional Minangkabau yang berisi kata-kata dari ungkapan jiwa seseorang dalam bentuk sastra lisan yang di latar belakangi budaya. Dendang seringkali memiliki irama yang khas, sering menggunakan alat musik seperti rebab, gendang, dan seruling, dan memiliki lirik yang menceritakan tentang berbagai tema, seperti cinta, kehidupan sehari-hari, atau keagamaan. Dendang sering dipentaskan dalam berbagai acara seperti pertunjukan seni, upacara adat, atau acara keagamaan.
Berdasarkan sejarah, zaman dahulu di sebuah desa yang berlokasi di Gunung Ayu kota Bengkulu ada dua orang tua bernama Dang kumbang dan Ding kumbang yang sedang mengajarkan silat kepada anaknya dan saat anaknya berlatih beliau menghentikan anaknya saat menghentakan kakinya ke tanah kemudian berbunyi dang, dang dan dan “den” yang berasal dari keturunan raja atau bangsawan, hentakan inilah yang menjadi ilham dari dendang ini.
Ciri-ciri musik dapat disebut sebagai dendang yaitu sebagai berikut:
- Diiringi dengan instrumen melodis yaitu rebab atau saluang.
- Dendang disajikan dalam bentuk pantun.
- Hanya untuk hiburan semata.
- Orang yang menyajikan dendang disebut pendendang.
Dendang masih sangat populer dan ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki budaya Melayu atau budaya yang terpengaruh oleh kebudayaan Melayu. Beberapa daerah di mana dendang masih sangat hidup dan aktif termasuk:
- Sumatera Barat: Dendang Minang merupakan salah satu bentuk dendang yang terkenal, di mana lagu-lagu tersebut menggambarkan kehidupan, cinta, dan nilai-nilai budaya Minangkabau.
- Riau: Dendang Riau adalah bentuk dendang yang berkembang di provinsi Riau. Lagu-lagu dendang Riau juga sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari dan budaya Melayu.
- Sumatera Selatan: Di Sumatera Selatan, terdapat dendang Palembang yang juga sangat populer. Dendang Palembang seringkali menyajikan cerita-cerita tentang sejarah, kebudayaan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Palembang.
- Kalimantan Barat: Dendang Banjar adalah salah satu bentuk dendang yang dapat ditemui di Kalimantan Barat. Lagu-lagu dendang Banjar juga menggambarkan cerita-cerita sehari-hari dan nilai-nilai budaya Banjar.
Selain itu, dendang juga masih ada dan berkembang di beberapa daerah lain di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera Barat ini. Sedangkan alat untuk mengiringi dendang ini yaitu saluang.
Saluang merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dengan jenis talang adapun jenis tari, kemudian di ujung tampak suai saluang memiliki 4 lubang nada. Mengapa saluang bisa berbunyi karena adanya pantulan bunyi dari udara sehingga menghasilkan gelombang bunyi, Jika di samakan saluang itu sama seperti recorder.Ada 3 istilah mendasar dalam bermain saluang, yaitu:
- Gariti merupakan gaya atau teknik memainkan jari dalam bermain saluang.
- Garinyi yaitu bunyi yang dihasilkan dari proses gariti.
- Gadiyi yaitu teknik gesek.
Untuk proses pembuatan saluang sendiri yaitu sebagai berikut:
- Bambu yang tumbuh di perbukitan.
- Berumur 2-3 tahun.
- Panjangnya 6 kali keliling penampang bambu.
- Lobang 1 di atas tanda pengukuran, begitupun lobang 2 dan 3.
- Lobang 4 pada bagian bawah pengukuran.
Untuk lobang sendiri tidak sama jadi semakin ke atas lobang semakin mengecil.
Ada banyak sekali berbagai macam-macam dendang, Contoh yaitu dendang rato, dendang yaitu ada dendang Pariaman tanggung dan denang Pariaman lamo. Kemudian ada juga dendang semi rato atau setengah tiang merupakan dendang yang terdapat melodi gembira semi rato dan untuk dendang semi rato ada beberapa macam menurut apa yang yang telah di sampaikan oleh pelatih dendang, yaitu sebagai berikut:
- Dendang Padang make
- Dendang pintau badoang
- Dendang singkalang, banyak macamnya.
Tidak hanya itu ada juga dendang gembira atau wayak yai yaitu dendang yang bermaknakan kegembiraan yang di ungkapkan dan melodi nya juga gembira contoh dendang nya yaitu:
- Arek ungga-ungga
- Muji arau
- Buru babi
Berikut salah satu contoh dendang yang di ajarkan dan sedang kami pelajari di Sastra Minangkabau Universitas Andalas.
Singgalang Oyak Kapua
Biduak ketek dilamun ombak
Nan hanyuik nyo ka hulu-hulu
Dek ibo angin mangko ka tapi
Kasudahan nyo sampai juo …
Pandai bana uda manembak
Manembak indak jo piluru
Kanai sabalah jantuang hati
Iman di dado di guncangnyo …
Bia kareh badai manimpo
Niak hati sampai ka tapi
Dek takuik den pandayuang lapeh
Dek ulah riak jo galombang …
Pandangan mato samulo nyo
Kini jatuah kadalam hati
Tapuak kok indak uda baleh
Alamaik denai rindu surang …
Dalam galak taserak tangih
Nan lah acok bamanuang surang
Takana buhua lah taurak
Musim pabilo ka batamu …
Talempong Unggan
-Ondeh Mak.. ..Lah Babunyi Talempong Unggan
Hari Nan Sadang Tangah Hari
Ndeh lah oh tuan ai…
Nan kok rancak Ka Dipangakan
Arek tingga ba musim kini
Ndeh lah oh tuan ai..
Ondeh Mak…
Simpang ampek Di Padang Panjang
Lah sasimpang jalan koto baru
Ndeh lah oh tuan ai..
Sadang arek ganggam manuruang
Lah sangko dunsanak melah dulu
Ndeh lah oh tuan ai…
Ondeh Mak..
Sasim batiak raginyo peso
Lah patah nunah nak ba kaluangan
Ndeh lah oh tuan ai..
Usah tabatin tak barito