Begaganlimo, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK 5 Universitas Airlangga (Unair) mengadakan sosialisasi tanggap bencana di SD Negeri Begaganlimo, Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (25/1/2025) pagi.
Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana di daerah pegunungan.
Wilayah pegunungan memiliki pesona alam yang indah dan sering menjadi destinasi wisata atau tempat menetap yang damai. Namun, di balik keindahannya, tersimpan potensi bencana alam seperti longsor, kebakaran hutan, dan banjir yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
Kesadaran masyarakat akan risiko ini sangat penting agar mereka dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan secara tepat.
Mahasiswa KKN BBK 5 Unair menyadari pentingnya edukasi mengenai mitigasi bencana bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai penyebab dan cara menghadapi bencana agar dampaknya dapat diminimalisir.
Dalam sesi pertama, tim dari BPBD menjelaskan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Petugas Damkar, Sukamto, mengungkapkan bahwa kasus kebakaran terjadi hampir setiap hari di Mojokerto, sehingga kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan. Ia menegaskan bahwa kebakaran dapat dicegah jika pemicu utamanya, seperti kelalaian penggunaan api, instalasi listrik yang buruk, atau pembakaran liar, dapat dikendalikan lebih awal.
“Saya berterima kasih atas undangan dari teman-teman KKN Unair karena sosialisasi ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi kebakaran,” ujar Sukamto saat membuka acara.
Selain kebakaran, wilayah pegunungan juga rawan longsor dan banjir terutama saat musim hujan. Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang ekstrem dan potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Daerah yang sering mengalami banjir kiriman dari wilayah yang lebih tinggi harus mendapat perhatian khusus. Warga diimbau untuk tidak bermukim terlalu dekat dengan alur sungai dan selalu waspada terhadap kondisi tanah yang berisiko longsor.
Begitu pula bagi masyarakat yang tinggal di lembah, mereka disarankan untuk selalu siap siaga saat hujan deras disertai angin kencang.
Salah satu mahasiswa KKN Unair menyampaikan bahwa alasan utama diadakannya sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
“Kami mengadakan sosialisasi ini agar masyarakat lebih waspada, karena selama kami berada di sini, kami telah mendengar laporan tentang banjir yang merusak jembatan di daerah bawah serta longsor di sepanjang jalan hanya seminggu setelah kami tiba di Mojokerto,” ungkapnya.
Baca Juga: Branding Dahsyat, UMKM Desa Kertosono Meroket Berkat Mahasiswa BBK 5 Unair
Sebagai bagian dari program KKN, mahasiswa Unair memperkenalkan Program SIGAP (Sosialisasi Inovasi Gemar Membaca dan Antisipasi Bencana). Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Begaganlimo.
Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat diharapkan tidak hanya memahami risiko bencana tetapi juga mampu mengambil langkah-langkah mitigasi agar dampak bencana dapat diminimalisir. Sosialisasi ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKN dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
