Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 29 UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memasang rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul, Senin (22/7/2024). Pemasangan rambu-rambu tersebut berlokasi di Dusun Darungan, Lapangan Desa Pronojiwo, dan Balai Desa Pronojiwo dengan tujuan agar Desa Pronojiwo lebih siap siaga dalam menghadapi bencana.
Dengan pemasangan rambu jalur evakuasi, dapat membantu warga untuk menghindari daerah berbahaya ketika terjadi bencana dan mencegah kepanikan. Sementara itu, pemasangan rambu titik kumpul untuk membantu warga berkumpul di tempat yang aman.
Pemilihan lokasi pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi di Dusun Darungan dikarenakan dusun tersebut belum memiliki rambu-rambu penunjuk arah jalur evakuasi.
“Dusun Darungan belum memiliki rambu-rambu atau plang penunjuk arah jalur evakuasi,” beber Farida Indah Yastri selaku ketua pelaksana dalam kegiatan tersebut.
Sedangkan pemilihan lapangan sebagai titik kumpul didasarkan pada luasnya daerah tersebut yang cukup untuk menampung warga Desa Pronojiwo, terutama dari Dusun Darungan dan Dusun Mulyoarjo, sementara Balai Desa juga dipilih karena sudah memiliki fasilitas yang mendukung saat terjadi bencana.
“Selanjutnya, untuk lapangan dipilih sebagai titik kumpul karena daerah tersebut luas dan cukup untuk menampung warga Desa Pronojiwo, terutama yang berada di Dusun Darungan dan Dusun Mulyoarjo. Sementara itu, Balai Desa juga dipilih sebagai titik kumpul karena di sana sudah terdapat beberapa fasilitas yang mendukung saat terjadi bencana,” imbuh mahasiswa program studi Sastra Indonesia tersebut.
Persiapan tim dalam membuat rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul menggunakan bahan-bahan yang tahan lama dan stiker reflektor agar terlihat meskipun dalam kondisi gelap.
“Sebagai persiapan, tim kami yang terdiri dari 11 mahasiswa membuat plang jalur evakuasi dan titik kumpul menggunakan bahan-bahan dari besi, seng, dan galvanis agar plang awet dan tahan lama. Ukuran plang jalur evakuasi adalah 75×30 cm, sementara plang titik kumpul berukuran sekitar 60×40 cm. Untuk bagian tulisan, kami menggunakan stiker reflektor agar tetap terlihat meski dalam kegelapan malam,” ujar Farida.
Kepala Desa Pronojiwo, Murdiono, mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif yang diambil oleh para mahasiswa tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa UINSA yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dalam pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul. Ini adalah langkah yang sangat penting mengingat Desa Pronojiwo merupakan daerah yang rawan bencana,” ujarnya.
Pemasangan rambu-rambu ini diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas bagi warga desa saat terjadi bencana. “Dengan adanya rambu-rambu ini, masyarakat akan lebih mudah mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul yang telah ditentukan. Ini tentunya akan mempermudah warga dalam menghadapai situasi darurat,” tambah Murdiono.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan Pemdes ini menunjukkan bagaimana sinergi antara akademisi dan pemerintah lokal dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga, tetapi juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi risiko bencana serupa. Dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, potensi kerugian dan dampak negatif dari bencana dapat diminimalisir. Kepala Desa Pronojiwo berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan warganya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.