Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK) Internasional Malaysia 2024 mengadakan seminar internasional di Maahad Darul Falah Selangor. Mengusung tema “Pendidikan Agama yang Mengedepankan Moderasi dan Kesatuan Ilmu”.
Acara yang diadakan pada Rabu (24/7/2024) pukul 18.30 waktu Malaysia ini, menekankan pentingnya moderasi dalam pendidikan agama untuk menciptakan harmoni di masyarakat multinasional. Seminar ini menghadirkan Lina Hasnawati, S.Pd, seorang guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan alumni UIN Walisongo Semarang, sebagai pembicara utama.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Malaysia, menciptakan suasana yang penuh semangat kebersamaan dan persatuan.
Umi Mufarrihah, M.A., pengasuh Maahad Darul Falah Selangor, dalam sambutannya mengapresiasi upaya mahasiswa KKN dalam menyelenggarakan seminar ini.
“Seminar moderasi beragama ini tidak akan ada kalau tidak diadakan oleh kakak-kakak KKN, terima kasih untuk ilmu dan tenaga yang sudah diberikan kepada Maahad ini, semoga semuanya menjadi pengalaman yang bermanfaat,” ungkapnya.
Lina Hasnawati, sebagai pemateri, menyampaikan materi yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat Malaysia yang multinasional dalam paparannya, menjelaskan bahwa moderasi berasal dari bahasa Latin “moderatio”, yang berarti penghindaran kekerasan atau ekstremisme.
“Moderasi adalah cara pandang, sikap, praktik beragama yang berprinsip adil dan berimbang dengan tujuan kemaslahatan umum dengan cara tidak melebih-lebihkan agama dan tidak ekstrem,” tambahnya.
Lina juga menyoroti upaya Pemerintah Indonesia dalam menjadikan moderasi beragama sebagai program nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Nilai-nilai moderasi beragama hadir dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang diimplementasikan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.
Seminar ini juga menyoroti praktik moderasi beragama di Malaysia, yang ditampilkan dalam media populer seperti kartun Upin Ipin.
“Karakter seperti Jarjit yang beragama Sikh, Mei Mei yang beragama Konghuchu, dan Upin Ipin yang beragama Islam menunjukkan keragaman dan toleransi yang menjadi contoh nyata moderasi beragama,” jelas Lina.
Baca Juga: Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Gelar Kelas Kaligrafi di Madrasah Diniyah Awaliyah
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada peserta, sesi foto bersama, dan ramah tamah yang mempererat keakraban di antara peserta dan panitia.
Koordinator umum KKN MMK Internasional Malaysia 2024, Iiz Roizul Fahmi, mengungkapkan harapannya agar ilmu yang diperoleh dalam seminar ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti acara seminar moderasi beragama ini, semoga ilmu yang didapatkan pada hari ini senantiasa bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Baca Juga: Kembangkan Inovasi Hijau, Mahasiswa KKN 40 UTM Gelar Sosialisasi Pestisida Organik di Dusun Panglema
Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya moderasi dalam pendidikan agama, serta menjadi inspirasi bagi warga Maahad Darul Falah dan masyarakat sekitar. Dengan mengedepankan nilai-nilai moderasi, pendidikan agama dapat menjadi pilar yang kuat dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.