Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Gelar Kelas Kaligrafi di Madrasah Diniyah Awaliyah

Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang, Posko 35 dan para murid Madrasah Diniyah Awaliyah berfoto bersama menunjukkan hasil karya kaligrafi. (doc. Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang, Posko 35)
Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang, Posko 35 dan para murid Madrasah Diniyah Awaliyah berfoto bersama menunjukkan hasil karya kaligrafi. (doc. Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang, Posko 35)

Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) angkatan ke-18 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Posko 35, mengadakan kelas kaligrafi selama satu minggu, mulai dari Senin hingga Sabtu (15-20 Juli 2024).

Kelas kaligrafi ini diprakarsai oleh Divisi Pendidikan dan Keagamaan Posko 35 dengan tujuan memberikan pelatihan tambahan serta membangun kreativitas bagi murid-murid di Madrasah Diniyah Awaliyah.

Bacaan Lainnya

Diajeng Ayu Savitri, koordinator Divisi Pendidikan dan Keagamaan, menjelaskan bahwa kelas ini diadakan sebagai inovasi tambahan dalam pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah.

“Pengadaan kelas ini dilakukan untuk memberikan inovasi tambahan pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah,” ujarnya.

Ketua Madrasah Diniyah Awaliyah, Bapak Aziz, menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Pendidikan dan Keagamaan Posko 35.

“Kegiatan ini dapat memberikan ilmu baru bagi murid-murid,” tuturnya.

Syafna Adillah Tasya, anggota Divisi Pendidikan dan Keagamaan, juga mengapresiasi kegiatan tersebut, mengatakan bahwa ini merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi murid-murid.

Selama satu minggu, murid-murid diajarkan teknik dasar kaligrafi, termasuk cara memegang pena, teknik penulisan huruf-huruf Arab, dan seni memperindah tulisan. Murid-murid tampak antusias dan bersemangat mengikuti setiap sesi, menunjukkan hasil karya mereka dengan bangga.

Partisipasi mahasiswa dalam menggelar kelas kaligrafi memberikan nilai tambah baik bagi murid-murid MDA maupun bagi mahasiswa KKN itu sendiri.

Menurut Diajeng Ayu Savitri, kelas kaligrafi ini diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan, tidak hanya terbatas pada masa KKN saja.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN saja namun bisa diteruskan oleh guru-guru yang ada di Madrasah Diniyah Awaliyah,” tambahnya.

Baca Juga: Golden Moment, Mahasiswa KKN 128 Berkesempatan Menyambut Menparekraf Sandiaga Uno dalam ADWI 2024 di Desa Kemiren

Selain itu, kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari orang tua murid yang melihat perkembangan anak-anak mereka dalam hal seni dan keterampilan kaligrafi. Banyak orang tua yang mengapresiasi upaya mahasiswa KKN dalam memberikan pendidikan tambahan yang bermanfaat bagi anak-anak mereka.

Secara keseluruhan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Divisi Pendidikan dan Keagamaan Posko 35 berjalan dengan lancar. Diharapkan, program ini tidak hanya menambah keterampilan murid-murid dalam bidang kaligrafi, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap seni Islam dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah.

Baca Juga: Tingkatkan Potensi Ekonomi, KKN-BBK 4 Unair Gelar Festival Bazar UMKM di Desa Kedungudi

Program KKN MIT 18 UIN Walisongo ini menjadi salah satu contoh bagaimana sinergi antara mahasiswa dan lembaga pendidikan dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan semakin banyak murid yang dapat merasakan manfaatnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *