Krajan.id – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 40 Universitas Trunojoyo Madura baru saja mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan pestisida organik berbahan dasar daun kelor dan kulit bawang merah kepada masyarakat Dusun Panglema. Acara yang berlangsung pada (23/7/2024) ini menjadi momen penting dalam upaya mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sosialisasi ini memfokuskan pada penggunaan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar kita, seperti daun kelor dan kulit bawang merah.
Dalam paparannya, Fina Rahim Arianti, penanggung jawab kegiatan ini, menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang sering kali berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap petani bisa melihat manfaat besar dari pestisida organik yang tidak hanya efektif dalam mengendalikan hama tetapi juga aman bagi lingkungan dan kesehatan,” ujar Fina dengan semangat.
Selama acara, peserta diajak untuk langsung terlibat dalam proses pembuatan pestisida organik. Dengan menggunakan alat sederhana seperti blender dan baskom, mereka mengolah daun kelor dan kulit bawang merah menjadi larutan pestisida. Proses ini tidak hanya mudah diikuti, tetapi juga memanfaatkan limbah rumah tangga yang melimpah di desa Tanjung.
Setelah pembuatan, peserta juga diberikan demonstrasi tentang cara aplikasi pestisida tersebut ke tanaman. Bapak Maryatno, Kepala Dusun Panglema, mengungkapkan kegembiraannya terhadap kegiatan ini,
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan dan proses pembuatannya sederhana, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja.”
Pelatihan ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi para petani dalam mengatasi masalah hama, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Penggunaan pestisida organik diharapkan dapat mengurangi pencemaran tanah dan air, serta memastikan kesehatan tanah dan tanaman tetap terjaga.
Bapak Maryatno menambahkan, “Dengan pelatihan ini, kami berharap para petani dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang mahal dan berbahaya. Pestisida organik ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga aman bagi kesehatan petani dan konsumen.”
Fina berharap agar sosialisasi ini bisa menjadi langkah awal dalam perubahan besar menuju pertanian berkelanjutan.
“Kami yakin dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Kami sangat mengapresiasi partisipasi aktif dari masyarakat dan berharap kerjasama ini akan terus berlanjut,” tutup Fina.
Baca Juga: Mengubah Sampah Menjadi Berkah, Pendekatan Kreatif KKN-BBK 4 untuk Pengelolaan Sampah Desa Kedungudi
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para petani dapat beralih ke penggunaan pestisida organik yang lebih aman dan efisien, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.