Desa Gemuh, Krajan.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan jumlah yang jauh melebihi jenis usaha lainnya. UMKM sering dijalankan oleh individu, badan usaha kecil, dan rumah tangga.
Seiring dengan perkembangan teknologi, transformasi digital telah menjadi elemen penting yang mendorong perubahan dalam perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Digitalisasi perdagangan memaksa para pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk beradaptasi demi mempertahankan daya saing mereka.
Desa Gemuh di Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merupakan salah satu desa dengan banyak pelaku UMKM yang terus berkembang. Produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM di desa ini memiliki kualitas yang kompetitif, tidak kalah dengan produk-produk dari pabrik.
Namun, kendala terbesar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital, yang menyebabkan produk-produk tersebut belum mencapai potensi pemasaran yang maksimal.
Melihat kebutuhan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) tergerak untuk membantu para pelaku UMKM di Desa Gemuh dengan memberikan edukasi dan pendampingan berbasis digital. Berbagai kegiatan yang diinisiasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform digital untuk pemasaran.
Salah satu program unggulan yang diadakan adalah “Ayo Maju Bersama UMKM Digital”. Program ini fokus pada edukasi mengenai pentingnya digitalisasi dalam kemajuan UMKM. Mahasiswa KKN memberikan pelatihan tentang pemasaran digital, termasuk cara menggunakan e-commerce dan media sosial secara efektif.
Platform seperti Shopee, TikTok Shop, dan YouTube dijadikan contoh bagaimana produk UMKM dapat dipasarkan lebih luas melalui aplikasi-aplikasi tersebut. Edukasi ini mencakup langkah-langkah pendaftaran akun hingga strategi memaksimalkan pemasaran produk secara online.
Selain edukasi, mahasiswa KKN UNS juga memberikan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM. Salah satu bentuk pendampingan adalah pembuatan MMT (spanduk) untuk memudahkan pembeli menemukan lokasi produksi UMKM.
Proses pembuatan MMT ini memanfaatkan teknologi digital, di mana mahasiswa KKN berperan dalam mendesain dan mencetak spanduk dengan tampilan yang menarik dan informatif.
Baca Juga: Transformasi Digital Desa Wisata Umbul Kroman, Peran Strategis Tim KKN UNS 149
Mahasiswa KKN juga membantu para pelaku UMKM dengan pembuatan video branding untuk produk-produk yang ada di Desa Gemuh. Video ini bertujuan memperkenalkan produk-produk UMKM kepada khalayak yang lebih luas, sehingga meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk tersebut. Semakin dikenal produk, semakin besar pula peluang peningkatan penjualan.
Winarsih, pemilik UMKM kerupuk Opak di Desa Gemuh, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN UNS atas dukungan yang diberikan.
“Saya sangat berterima kasih karena mahasiswa KKN telah membuatkan MMT dan video YouTube untuk produk saya. Dukungan ini sangat membantu produk saya lebih dikenal oleh banyak orang dan semoga penjualan semakin meningkat,” ujarnya.
Winarsih juga menambahkan bahwa program yang diberikan mahasiswa KKN kali ini lebih inovatif dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, mahasiswa KKN UNS juga memperkenalkan inovasi dalam kemasan produk UMKM. Sebelumnya, kerupuk opak hanya dikemas dengan kantong kresek. Kini, dengan pendampingan dari mahasiswa, kemasan produk tersebut ditingkatkan menjadi lebih menarik dan profesional.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen, sehingga mendorong peningkatan penjualan.
Melalui berbagai kegiatan ini, mahasiswa KKN UNS berharap para pelaku UMKM di Desa Gemuh dapat lebih siap menghadapi tantangan digitalisasi dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.