Memaksimalkan Nilai Sampah Organik Melalui Eco Enzyme: Langkah Kecil untuk Bumi yang Lebih Sehat

Dokumentasi bersama mahaisiswa BBK 5 Unair dengan narasumber dan juga peserta kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi pembuatan Eco Enzyme di Kelurahan Sonokwijenan, (18/1/2025). (doc. Pribadi)
Dokumentasi bersama mahaisiswa BBK 5 Unair dengan narasumber dan juga peserta kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi pembuatan Eco Enzyme di Kelurahan Sonokwijenan, (18/1/2025). (doc. Pribadi)

Sonokwijenan, Krajan.id – Pengelolaan sampah organik menjadi produk bermanfaat kini bukan sekadar wacana. Mahasiswa KKN BBK 5 Universitas Airlangga membuktikannya melalui program sosialisasi dan demonstrasi pembuatan Eco-Enzyme, yang digelar pada Sabtu (18/1/2025) di Balai RW 1, Kelurahan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.

Kegiatan ini menggandeng Komunitas Eco-Enzyme Nusantara (EEN) dan menghadirkan solusi inovatif dalam mengolah limbah organik rumah tangga.

Bacaan Lainnya

“Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah organik serta mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujar Koordinator Program KKN BBK 5 Unair.

Eco-Enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan melalui proses fermentasi alami dari limbah organik, seperti sisa sayuran dan buah-buahan. Dengan proses fermentasi selama tiga bulan, cairan ini memiliki berbagai manfaat untuk keperluan rumah tangga.

“Eco-Enzyme dapat digunakan sebagai pembersih lantai, sabun cuci piring, hingga obat luka. Yang lebih penting, produk ini 100% ramah lingkungan dan mudah dibuat sendiri di rumah,” jelas perwakilan Komunitas EEN.

Baca Juga: Kelompok KKN BBK UNAIR Ajak Warga Kelola Keuangan Keluarga dan ZISWAF

Antusiasme warga, terutama ibu-ibu PKK, terlihat jelas saat sesi demonstrasi pembuatan Eco-Enzyme. Tiga orang perwakilan warga berkesempatan mencoba langsung proses pembuatannya dengan bimbingan dari mahasiswa KKN BBK 5 Unair dan Komunitas EEN.

Dokumentasi demonstrasi pembuatan Eco Enzyme oleh peserta. (doc. Pribadi)
Dokumentasi demonstrasi pembuatan Eco Enzyme oleh peserta. (doc. Pribadi)

Dalam praktik tersebut, peserta mempelajari komposisi dasar pembuatan Eco-Enzyme, yaitu:

  • 225 gram limbah organik (sisa sayur atau buah)
  • 750 mililiter air bersih
  • 75 gram molase atau gula merah

Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis kepada warga mengenai tahapan pengolahan limbah organik menjadi cairan multifungsi, sekaligus menginspirasi mereka untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari.

Program ini tidak hanya berfokus pada pengolahan sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan bahan yang mudah diperoleh dan cara pembuatan yang sederhana, Eco-Enzyme diharapkan dapat menjadi kebiasaan baru yang berkelanjutan.

Baca Juga: BUDIKDAMBER KKN Unair: Solusi Inovatif Ciptakan Lapangan Kerja dari Rumah di Desa Wringinputih

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga berkembang menjadi gerakan masyarakat yang berkelanjutan,” tambah Koordinator Program KKN BBK 5 Unair.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi akademisi dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dengan memadukan ilmu akademik dan praktik langsung, program ini menjadi model yang efektif dalam mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *