Krajan.id – Surakarta, 7 Juni 2024. Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kelompok mahasiswa Kampus Mengajar (KM) Angkatan 7 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) meluncurkan serangkaian inovasi pendidikan di SD Kanisius Sorogenen, Surakarta.
“Program ini tidak hanya difokuskan pada siswa, tetapi juga menyasar para guru, memperkenalkan metode pembelajaran baru serta teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” tulis Citra Hanum Rahmawati dalam press release yang diberikan (12/6/2024).
Program Kampus Mengajar bertujuan untuk mengembangkan variasi metode pembelajaran dalam bidang literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi siswa serta meningkatkan kompetensi para guru. Inisiatif ini sejalan dengan visi MBKM untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar di luar kelas dan terlibat langsung dalam pengabdian masyarakat.
Di SD Kanisius Sorogenen, mahasiswa KM Angkatan 7 mengimplementasikan berbagai program kerja yang menarik dan inovatif. Beberapa di antaranya adalah:
- MALIKA 7 (Mading Literasi Kampus Mengajar 7): Media dinding informasi untuk meningkatkan literasi.
- Let’s Battle Snakes and Ladders Literasi dan Numerasi: Permainan edukatif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.
- Kenali Aku: Program pengenalan diri yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri siswa.
- Asistensi Mengajar Literasi dan Numerasi: Pendampingan belajar untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan.
- Divide And Multiply Me dan Tomat (Tutor Matematika): Kelas bimbingan matematika dengan metode kreatif.
- Pro Player Mathematics: Kompetisi matematika yang menantang dan menyenangkan.
- Ilmu PADI (Poster Aksi Digital): Membuat poster digital untuk menyampaikan pesan edukatif.
- Bioskop Sekolah dan BUDI (Buku Digital): Program literasi melalui film dan buku digital.
- GEMA Bersama (Gerakan Membaca Bersama): Inisiatif untuk membangun budaya membaca di sekolah.
- Read Me dan Satu Tanaman Satu Kehidupan: Program membaca dan proyek menanam tanaman sebagai bentuk edukasi lingkungan.
- SEMAT (Sekar Macapat): Pengajaran seni tradisional Jawa.
- Menggambar Cerita dan Menggambar Rumah Adat Bangun Datar: Kegiatan menggambar untuk mengembangkan kreativitas.
- Pencegahan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan: Program untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan belajar yang aman.
“Selain memberikan manfaat bagi siswa dan guru, program ini juga memberikan kesempatan berharga bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi mereka melalui pengalaman praktis di lapangan,” ujar mahasiswi Prodi Bimbingan Konseling UNS itu.
Anggota kelompok mahasiswa ini terdiri dari Dela Kuncaraningrum, Citra Hanum Rahmawati, Salma Cahya Romadhani, Hasna Alifah Zulfa, dan Sherly Karunia Widuari, yang secara aktif terlibat dalam setiap kegiatan.
Dengan berbagai program yang dilaksanakan, kelompok mahasiswa ini tidak hanya mengajarkan materi akademis, tetapi juga menumbuhkan kolaborasi, kreativitas, dan keterampilan sosial di kalangan siswa dan guru.
“Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan inspiratif, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik,” harapnya.
Program KM Angkatan 7 di SD Kanisius Sorogenen menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
Untuk detail kegiatan dapat diakses pada laman instagram @km7_sdkanisiussorogenen pada link https://www.instagram.com/km7_sdkanisiussorogenen?igsh=MWxvMzF1N2oxdnhuYg== atau pada youtube channel @KM7_SDKanisiusSorogenen pada link https://youtube.com/@km7_sdkanisiussorogenen?si=XyL6scmxveTljwhS