Krajan.id – Pada (31/7/2024), Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri menjadi saksi pelaksanaan program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang diinisiasi oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi di era Society 5.0 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui optimalisasi usaha UMKM.
Latar belakang program ini adalah banyaknya pelaku UMKM di Desa Ngadirojo Kidul yang menghadapi berbagai kendala dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Masalah utama yang diidentifikasi meliputi kurangnya edukasi dalam memanfaatkan teknologi untuk pemasaran dan branding produk lokal, serta rendahnya kapasitas pelaku UMKM dalam mengekspor produk unggulan mereka ke pasar internasional.
Dalam rangka mendukung keberhasilan program ini, pelatihan yang dilakukan melibatkan berbagai pihak, seperti perangkat desa, kader desa, ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta para pelaku usaha UMKM di Desa Ngadirojo Kidul.
Sasaran utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi dan keterampilan berkelanjutan yang dapat membantu pelaku UMKM mengembangkan usaha mereka.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi pertama tentang “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pelaku Usaha UMKM”. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai bagaimana teknologi dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing di pasar global, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan kualitas produk dan layanan.
“Pemanfaatan teknologi sangat penting bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di era digital ini,” ujar salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP.
Materi kedua membahas “Pelatihan Pembuatan LinkTree untuk Pelaku Usaha UMKM”. LinkTree diperkenalkan sebagai alat yang dapat digunakan untuk menjual produk secara online dan memfasilitasi interaksi langsung antara penjual dan pembeli.
Selain itu, pelatihan ini juga mencakup “Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Ekspor Produk UMKM” untuk membantu pelaku UMKM memahami proses dan persyaratan ekspor, sehingga mereka dapat bersaing di pasar internasional.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Mereka menunjukkan minat besar dalam memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Para peserta juga diberikan edukasi mengenai prosedur ekspor dan impor produk UMKM, yang diharapkan dapat membuat mereka menjadi pelaku usaha yang lebih adaptif, kompetitif, dan inovatif.
Baca Juga: Pelatihan Pembuatan Tepung MOCAF dari Singkong sebagai Optimalisasi Hasil Pertanian Lokal
Untuk memperluas jangkauan edukasi, mahasiswa KKN Desa Ngadirojo Kidul juga menyebarkan modul kepada para peserta. Modul ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dan pelaku usaha UMKM dalam memahami materi pemberdayaan yang telah disampaikan.
“Kami berharap melalui modul ini, para pelaku UMKM dapat terus belajar dan mengembangkan usaha mereka secara mandiri,” kata salah satu anggota KKN Tim II UNDIP.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Deteksi Dini Kepikunan pada Lansia untuk Kader Posyandu
Diharapkan dengan adanya program pemberdayaan ini, setiap pelaku UMKM di Desa Ngadirojo Kidul dapat memahami pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pemasaran dan branding, serta mekanisme ekspor produk. Dengan demikian, UMKM di desa ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menjadi lebih kompetitif di era Society 5.0.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
