Ratusan Jamaah Haji Wafat di Tanah Suci Akibat Suhu Panas yang Ekstrem

Salah satu Jamaah Haji yang dibawa tandu di tanah suci akibat suhu panas yang ekstrem. (doc. istimewa)
Salah satu Jamaah Haji yang dibawa tandu di tanah suci akibat suhu panas yang ekstrem. (doc. istimewa)

Krajan.id – Ratusan jamaah haji meninggal di tengah suhu panas mendidih hampir 52 derajat celcius dalam lebih dari sepekan. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Indonesia pada hari Selasa, 18 Juni 2024 terdapat 144 jamaah haji Indonesia yang meninggal. Pada Jumat, 21 Juni 2024 Kemenkes RI melaporkan penambahan kasus baru kematian jamaah haji sebanyak 22, sehingga jumlahnya mencapai 166 jiwa.

System Komputerisasi Haji Terpadu (siskohat) Kementrian Agama mencatat jumlah jamaah haji Indonesia meninggal di tanah suci sebanyak 234 jiwa. Data tersebut sampai pada Senin, 24 Juni 2024 pukul 01.30 WIB atau Ahad, 23 Juni 2024 pukul 21.30 WAS. Sebagian besar yang meninggal adalah jamaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti). Jamaah haji dengan jumlah 213.275 yang terdaftar pada kloter 553, sebanyak 73% diantaranya termasuk kelompok beresiko.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan sebuah penelitian di Arab Saudi yang terbit bulan lalu, suhu di Kawasan tersebut telah meningkat sejumlah 0,4 derajat celcius pada setiap decade. Selain Mesir, korban jiwa telah dikonfirmasi di Indonesia, Iran, Yordania, dan wilayah otonomi di Irak. Kementrian luar negeri Yordania telah mengeluarkan 41 izin pemakaman bagi para jamaah negaranya.

 Kebakaran tenda, terinjak-injak, dan kecelakaan lainnya telah mengakibatkan ratusan kematian selama haji dalam 30 tahun terakhir. Pada tahun 2019, sebuah riset oleh Geophysical Research Letters menunjukkan ketika suhu meningkat di Arab Saudi yang gersang akibat perubahan iklim, maka jamaah haji akan mengalami bahaya extrem.

Haji merupakan ziarah tahunan yang dilakukan oleh semua umat Muslim ke Mekkah, termasuk kewajiban yang harus dilakukan setidaknya sekali dalam seumur hidup bagi umat Islam yang mampu baik secara fisik maupun finansial.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan program badal haji untuk setiap operasional penyelanggaraan ibadah haji. Hal ini menjadi bagian dari layanan yang disediakan bagi jamaah dengan memenuhi beberapa kriteria.

Baca Juga: Antara Kemanusiaan dan Doktrin Keagamaan Perihal Perdamaian

Terdapat 3 kelompok jamaah haji yang dapat dibadalhajikan, yaitu: pertama, jamaah yang sakit dan tidak dapat disafari wukufkan. Kedua, jamaah yang mengalami gangguan jiwa. Kemudian kelompok yang terakhir adalah jamaah yang wafat saat perjalanan ke Arab Saudi.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *