Desa Kesamben, Krajan.id – Sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN V Jatim) melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kegiatan ini dipimpin oleh Drs. Ec. M. Taufiq, M.M dan melibatkan anggota tim lainnya, yakni Riko Setya Wijaya, S.E., M.M., Putra Perdana, S.E., MSc., Lailita Sukma Viguna, dan Fahmi Nurdin Baihaqi. Mereka mengadakan pelatihan bagi para pengusaha kue tradisional Dumbek di desa tersebut pada Kamis (8/8/2024).
Desa Kesamben dikenal dengan produksi kue Dumbek, yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, dan santan. Kue ini memiliki cita rasa manis yang khas dan tekstur legit, serta dibungkus dengan daun lontar berbentuk kerucut panjang yang disebut urung, menjadikannya unik di antara kue-kue tradisional lainnya.
Dalam pelatihan tersebut, tim PKM UPN V Jatim memberikan edukasi kepada para pengusaha Dumbek mengenai desain produk yang tidak hanya mencakup tampilan visual, tetapi juga variasi rasa dan ukuran produk. Mereka juga menekankan pentingnya pengemasan yang baik agar produk dapat lebih tahan lama dan menarik minat konsumen yang lebih luas.
Dengan mengurangi ukuran produk menjadi camilan porsi sekali konsumsi, diharapkan Dumbek dapat menarik pasar yang lebih luas, termasuk kalangan muda.
Selain itu, pelatihan digital marketing menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Selama ini, pemasaran Dumbek hanya terbatas pada pasar tradisional dan pemesanan offline.
Dengan perkembangan teknologi dan munculnya berbagai platform pemasaran digital seperti Shopee dan TikTok, para pengusaha Dumbek diharapkan dapat memperluas pasar mereka, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional, bahkan internasional.
Hal ini akan meningkatkan daya saing produk lokal dan secara signifikan mendorong perekonomian desa.
“Kue Dumbek ini memiliki potensi besar untuk dikenal lebih luas, namun selama ini segmentasi pasarnya masih terbatas pada warga lokal, terutama generasi tua. Dengan adanya merek yang kuat dan kemasan menarik, ditambah dengan penerapan digital marketing, kami yakin Dumbek dapat menembus pasar yang lebih luas,” ujar ketua tim PKM, M. Taufiq.
Pelatihan ini disambut dengan antusias oleh para pengusaha Dumbek di Desa Kesamben. H. Sahenan, salah satu pengusaha yang telah menjalankan usahanya sejak tahun 1985, mengungkapkan bahwa selama ini ia hanya memasarkan produknya di pasar tradisional setempat dan belum memanfaatkan pemasaran digital.
Baca Juga: Tim PKM FKIP UNRI Sukses Gelar Pelatihan Pengembangan Soal HOTS di SMA N 1 Rengat Barat
Dengan adanya sesi tanya jawab dan diskusi dalam pelatihan, para pengusaha dapat berkonsultasi mengenai berbagai kendala yang mereka hadapi dalam mengembangkan usaha.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini, mitra pengabdian dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, sehingga produksi Dumbek di Desa Kesamben dapat meningkat dengan kemasan yang lebih baik tanpa kehilangan ciri khasnya. Kami berharap Dumbek Kesamben dapat menjadi oleh-oleh khas yang dikenal luas, tidak hanya oleh warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar daerah,” ungkap Riko Setya Wijaya, Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan sekaligus anggota tim PKM.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
