Krajan.id – Industri kelapa sawit dikenal menghasilkan limbah yang berpotensi merusak lingkungan, terutama Palm Oil Mill Effluent (POME). Namun, Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta Universitas Andalas berhasil mengubah pandangan ini dengan mengembangkan teknologi inovatif yang memanfaatkan limbah POME sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi bagi masalah limbah, tetapi juga memberikan nilai ekonomis yang signifikan.
Kolaborasi antara Tim Departemen Kimia Universitas Andalas yang diketuai oleh Adam Hidayat dan PT. Sawit di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, memainkan peran penting dalam proyek ini. Melalui bimbingan Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS, mereka berhasil mengolah limbah POME menjadi green inhibitor korosi yang berguna untuk berbagai aplikasi industri, termasuk perlindungan material logam dari kerusakan korosi.
Adam Hidayat dalam press release menyatakan, “Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah, tetapi juga menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan yang besar. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi contoh pengelolaan limbah yang berkelanjutan.”
Proses pengolahan POME yang melibatkan sterilisasi, pemecahan, dan ekstraksi minyak, menghasilkan limbah organik dan anorganik yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Tim peneliti Universitas Andalas mengembangkan teknik inovatif untuk mengekstraksi senyawa berharga dari POME, menjadikannya inhibitor korosi yang efektif.
Green inhibitor ini memiliki berbagai aplikasi, mulai dari perlindungan material logam dalam industri minyak dan gas, hingga penggunaannya dalam infrastruktur sipil dan industri kelautan.
Baca Juga: Tim PPK Ormawa SIM UNS Gelar Sosialisasi Paham Parenting di Desa Sidowarno
Adam Hidayat menambahkan, “Dengan penelitian ini, kami tidak hanya menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga menciptakan produk bernilai tinggi yang ramah lingkungan.”
Keberhasilan tim dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek menunjukkan pengakuan atas inovasi ini. Pendanaan dari PKM memberikan dukungan finansial dan logistik yang penting untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Inovasi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari limbah industri kelapa sawit, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam bidang sains dan teknologi. Dukungan dari Kemendikbudristek membuka peluang lebih besar untuk penerapan teknologi ini dalam skala industri, meningkatkan efisiensi material, dan menciptakan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan limbah.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.