Bangga! Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Membuat Inovasi Briket dari Limbah Daun Jati Kering

Sesi foto bersama setelah melakukan Pelatihan Pembuatan Jatisari Briket Bersama Warga Desa Jatisari. (doc. Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Jatisari, Boyolali)
Sesi foto bersama setelah melakukan Pelatihan Pembuatan Jatisari Briket Bersama Warga Desa Jatisari. (doc. Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Jatisari, Boyolali)

Krajan.id – Desa Jatisari, yang terletak di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jati. Setiap tahunnya, desa ini menghasilkan limbah daun jati kering dalam jumlah besar, terutama pada musim kemarau. Limbah daun jati yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berpotensi menjadi sumber kebakaran hutan.

Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menginisiasi proyek pembuatan briket dari daun jati kering yang diberi nama “Jabrik” (Jatisari Briket). Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah daun jati sekaligus memberikan alternatif bahan bakar ramah lingkungan bagi masyarakat desa.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini sangat positif dan membantu mengurangi sampah daun jati kering bahkan bisa dijadikan sebagai ide usaha bagi warga Desa Jatisari,” tutur Mas Kris, salah satu anggota karang taruna.

Limbah daun jati yang melimpah di Desa Jatisari selama ini hanya dibiarkan menumpuk atau dibakar, yang berpotensi mencemari udara dan merusak kualitas tanah. Namun, daun jati memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi briket, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar atau arang.

Mengolah daun jati menjadi briket tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat setempat.

“Kami mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melihat peluang ini dan memutuskan untuk membuat produk “Jabrik” sebagai solusi praktis dan ramah lingkungan,” ucap anggota KKN Jatisari

Proses pembuatan “Jabrik” melibatkan beberapa tahapan yang sederhana dan dapat dilakukan dengan peralatan yang tersedia di desa. Pertama, daun jati kering dikumpulkan dan dibakar hingga menjadi serbuk arang.

Selanjutnya, serbuk daun jati ini disaring sampai halus kemudian dicampur dengan tepung kanji sebagai bahan perekat, dengan perbandingan tertentu yang disesuaikan untuk mendapatkan konsistensi yang ideal.

Campuran ini kemudian dicetak menggunakan alat pencetak briket sederhana dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga mencapai tingkat kekeringan yang optimal.

Briket yang sudah kering diuji coba sebagai bahan bakar, dan hasilnya menunjukkan bahwa “Jabrik” memiliki daya bakar yang baik dan dapat bertahan lama, menjadikannya alternatif bahan bakar yang ekonomis dan efisien.

Pelatihan pembuatan briket “Jabrik” dilakukan di posko KKN, di mana mahasiswa KKN memberikan penjelasan dan demonstrasi langsung kepada warga Desa Jatisari. Partisipasi masyarakat sangat tinggi, terutama dari kalangan petani dan ibu rumah tangga yang tertarik dengan potensi ekonomi dari pembuatan briket ini.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Warga Desa Kragilan Tingkatkan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Mahasiswa juga mendampingi warga dalam proses pembuatan “Jabrik” untuk memastikan bahwa semua tahapan dilakukan dengan benar dan efisien.

Proyek pembuatan briket “Jabrik” oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Jatisari tidak hanya berhasil mengatasi masalah limbah daun jati, tetapi juga memberikan solusi bahan bakar alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai dengan inovasi dan kreativitas.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Dosen Pembimbing Lapangan:

  1. Dr. Darjat, ST., M.T.
  2. Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *