Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Namun, pemahaman terhadap agama Islam sering kali disalah artikan oleh sebagian masyarakat. Fenomena munculnya nabi-nabi palsu bukanlah hal baru dan telah ada sebelum diutusnya Rasulullah SAW. Di Indonesia, kasus-kasus nabi palsu seperti Eyang Subur dan Lia Eden sudah dikenal luas. Terbaru, pada tahun 2024, muncul sosok Janes Kilon Diaz yang mengaku sebagai nabi setelah Rasulullah dengan tujuan untuk membubarkan agama Islam.
Seperti kita ketahui, nabi palsu merupakan sosok yang diberikan label, predikat pada dirinya sendiri supaya mempengaruhi masyarakat sekitar agar menjadi pengikutnya untuk merusak Islam. Sosok seperti ini muncul dengan sebuah ajaran yang berbeda ajaran agama pada umumnya, yaitu Islam. Hal ini, bertujuan agar dipuji dan disembah oleh banyak orang beratas namakan agama Islam. Dilihat dari bagaimana pun mengakui diri sebagai seorang “nabi” adalah suatu kesalahan bagi beberapa agama yang di akui didunia.
Fenomena munculnya nabi-nabi palsu sudah ada sebelum diutusnya Rasulullah SAW sebagai seorang nabi. Termasuk di Indonesia yang tidak asing di telinga kita yakni diantaranya Eyang subur, Lia eden, dan lain-lain. Namun ada satu sosok nabi palsu yang viral baru-baru ini di tahun 2024 yaitu Jennes Kilon Dias, seorang yang mengaku sebagai seorang nabi setelah Rasulullah untuk membubarkan agama Islam.
Kasus ini terjadi di Tebing Tinggi dan menjadi viral di media sosial. Dalam sebuah video, Janes Kilon Diaz menyatakan bahwa ia adalah nabi yang diutus untuk membubarkan agama Islam, mengklaim telah menerima petunjuk ilahi pada dua kesempatan berbeda.
Dia juga mengaku memiliki mukjizat telepati yang menghubungkan dirinya dengan orang lain secara permanen. Dalam video tersebut terlihat janes memakai baju putih berdiri di salah satu lapangan yang di depannya ada sebuah podium.
Janes berkata “Hari ini tanggal 18 Maret 2024 saya Janes Kilon Diaz, saya adalah nabi yang diutus untuk mendampingi umat muslim. Pada hari ini, setelah melewati proses yang panjang, maka tiba saatnya saya harus mengabarkan pada dunia untuk segera membubarkan agama Islam sesuai dengan petunjuk tuhan yang maha esa,” ujar pria itu.
Dia mengaku telah menerima petunjuk dalam dua waktu yang berbeda. Pertama pada 29 November 2020 dan kedua 19 Februari 2021. Pria tersebut mengaku memiliki mukjizat multisuper telepati.
Mukjizat itu kata dia adalah kemampuan menghubungkan suara hatinya dengan manusia lainnya.
“Saya adalah nabi yang memiliki mukjizat multisuper telepati yaitu Dimana penglihatan, pendengaran, pikiran, rasa, dan suara hati saya terhubung secara permanen dengan manusia lainnya,” ujarnya.
“Demikian kabar ini saya sampaikan demi kepentingan seliuruh umat manusia. Manusia sejati adalah manusia yang patuh akan perintah penciptanya yaitu yang maha kuasa, Tuhan Yang Maha Esa, sekian terima kasih,” lanjutnya.
Perilaku yang dia lakukan adalah salah satu bentuk penodaan terhadap agama Islam yang dimana mengatasnamakan Allah yang mengaku telah mendapat wahyu. Ada alasan dibalik Janes Kilon Diaz mengatakan hal tersebut yaitu bahwa ajaran Islam saat ini sudah berbeda dengan ajaran pada zaman rasul dan banyak syariat-syariat yang telah berubah karena kepentingan pribadi. Ayat yang relevan untuk kasus ini adalah Surah Al-Ahzab (33:40) yang berbunyi:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًاࣖ
Artinya: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat ini menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah, sehingga tidak ada nabi lagi setelahnya. Ini membatalkan klaim siapa pun yang mengaku sebagai nabi setelah Rasulullah, termasuk kasus diatas. Adapun asbabul Asbabun nuzul dari ayat ini yakni, ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan kisah Zaid bin Harisah dan istrinya Zainab binti Jahsy (al-bukhori, dari annas, kitab At-tafsir: 33). Ayat ini diturunkan terkait dengan kisah Zaid bin Harisah dan Zainab binti Jahsy. Muhammad bukanlah bapak Zaid, melainkan Rasulullah dan penutup para nabi. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada nabi setelah Muhammad saw., sehingga klaim Janes Kilon Diaz tidak dapat diterima dalam Islam.
Pendekatan dengan menggunakan teori Fazlur Rahman dengan memahami konteks historis dan silogisnya, serta melihat permasalahan pada zaman rasulullah yang dimana kasus pengakuan sebagai nabi setelah Muhammad telah terjadi. Fenomena nabi palsu sudah ada sejak zaman sahabat, di mana banyak orang non-Muslim yang mengaku sebagai nabi setelah Muhammad SAW dengan tujuan untuk menghancurkan Islam. Fenomena ini terus berlanjut hingga zaman modern, dengan klaim-klaim serupa dari individu yang mengaku menerima wahyu untuk merusak ajaran Islam.
Ayat ini relevan dalam konteks penolakan terhadap pengakuan nabi baru setelah Rasulullah. Islam telah disempurnakan dengan diutusnya Muhammad SAW dan tidak ada lagi nabi yang diutus setelahnya. Ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad adalah final dan sempurna.
Dari zaman Rasulullah hingga zaman modern, upaya untuk merusak Islam dengan mengaku-ngaku sebagai nabi terus terjadi. Orang-orang seperti Janes yang mengaku menerima wahyu bertujuan untuk menyesatkan umat Islam. Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman yang benar tentang ajaran Islam dan kewaspadaan terhadap klaim-klaim yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah.Fenomena nabi palsu seperti Janes Kilon Diaz menunjukkan perlunya pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam dan kewaspadaan terhadap klaim-klaim yang tidak berdasar. Islam telah disempurnakan dengan diutusnya Muhammad SAW. sebagai nabi terakhir, dan setiap pengakuan nabi setelahnya harus ditolak. Tafsir Al-Qur’an dan konteks historis dapat membantu dalam menangani kasus-kasus semacam ini dengan bijak.
Sumber
https://www.suara.com/news/2024/03/20/145200/heboh-pria-ngaku-nabi-ingin-bubarkan-islam-begini-nasibnya-kini