Fazlur Rahman lahir pada 21 September 1919 di Hazara, sebuah wilayah yang pada saat itu merupakan bagian dari India namun kini menjadi wilayah Pakistan. Ia dibesarkan dalam keluarga Muslim yang sangat religius dan taat. Kereligiusan keluarganya bersumber dari ajaran Seminari Deoband yang berpengaruh besar dalam dunia pendidikan di wilayah Asia Selatan. Ayahnya, Maulana Shihabuddin, adalah alumni dari Seminari Darul Ulum Deoband yang terkemuka di India, Fazlur Rahman beruntung memiliki orangtua yang sangat peduli dengan pendidikannya. Ibunya mengajarkan nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, kesetiaan, dan cinta. Sementara ayahnya membimbingnya untuk mengaji dan menghafal Al-Quran hingga akhirnya ia hafal Al-Quran.
Dalam keluarga yang memiliki perbedaan agama, terdapat potensi munculnya konflik komunikasi antar keluarga. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai, keyakinan, dan pandangan hidup yang signifikan, beberapa cara agar terselesaikannya konflik ini adalah dengan komunikasi yang baik dan terbuka dan memiliki perspektif saling menghargai pendapat antar keluarga, konflik komunikasi dalam keluarga yang berbeda agama dapat diatasi, dan tercapai suasana harmonis dalam hubungan keluarga, meskipun mereka berbeda keyakinan.
Menjembatani Perbedaan Komunikasi Keluarga Lintas Agama
Awal mula terjadinya konflik ini adalah perbedaan keyakinan keluarga lintas agama, merupakan konflik yang banyak menimbulkan kesenjangan nilai-nilai, norma dan tradisi setiap penganut. Bahkan kurangnya pemahaman dan rasa penghargaan dapat menimbulkan konflik dan kesalahpahaman dalam komunikasi, seperti peran orang tua dan anak yang berbeda terkait keagamaan dan akan menyebabkan berbagai resiko dan dampak buruk yang akan menghalangi keharmonisan antara keduannya. Tidak hanya itu, bahkan dapat menimbulkan masa pertumbuhan anak menjadi tidak efektif maupun akan berakhir dengan fatal.
Pada hakikatnya peran orang tua adalah sebagai awal komponen yang akan terus berkembang menjadi suatu keluarga yang pasti akan menginginkan terciptanya keluarga yang Sakinah, Mawada, Warahma. Perkembangan moral anak ini dapat dilakukan dengan cara pengenalan lingkungan orang tua maupun keluarga disaat dia baru lahir, karena, hanya dengan lingkungan yang penuh kasih sayang sifat dan karakter anak akan menghasilkan norma yang baik dan norma agama.
Peran komunikasi dalam hubungan keluarga yang berbeda agama merupakan suatu hal dinilai tidak efektif, bagi orang tua yang berbeda agama, mereka sepenuhnya telah mempercayakan pendidikan anak kepada lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang dianggap akan membuat anak semakin pintar, namun, berbeda dengan orang tua yang merasa kurang mampu dalam menguasai ilmu yang diajarkan oleh lembaga pendidikan, sehingga mereka akhirnya mempercayai bahwa lembaga pendidikan memiliki fasilitas yang memadai untuk perkembangan anak.
Dalam konteks tersebut, Fazlur Rahman telah menggaris bawahi beberapa poin penting dalam komunikasi keluarga lintas agama, dalam hal ini telah terjadi perbedaan keyakinan dan praktik keagamaan yang dapat menjadi sebuah tantangan dalam komunikasi antara orang tua dan anak dan pada akhirnya akan disebabkan dengan perkara keluarga.
Sebagai pemikiran islam modern Fazlur Rahman telah memahami berbagai konteks metode dalam persoalan komunikasi antar orang tua dan anak yang merujuk kepada komunikasi antar keluarga.
Prinsip-prinsip komunikasi yang efektfif dalam menerapkan metode Fazlur Rahman meliputi mendengarkan penuh dengan perhatian, menghargai perbedaan pendapat dan selalu berempati, dalam konteks orang tua dan anak prinsip ini dapat diterapkan untuk menghindari permasalahan komunikasi antar orang tua dan anak maupun antar keluarga, dan prinsip ini lebih terbuka untuk menyesuaikan nilai-nilai dan praktik keagamaan dengan konteks keluarga yang harmonis.
Baca Juga: Fenomena Munculnya Nabi Palsu, Upaya Membubarkan Islam
Dalam menerapkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman komunikasi orang tua dan anak dalam keluarga beda agama dapat membangun pemahaman yang lebih baik, saling, menghargai dan menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis meskipun berbeda keyakinan.
Kesimpulan
Komunikasi lintas agama yang terjadi antara orang tua dan anak dalam keluarga ini memberitahu betapa pentingnya menerapkan beberapa prinsip-prinsip yang dicontohkan oleh metode Fazlur Rahman. Umumnya komunikasi merupakan suatu hal yang sangat diutamakan dalam menjaga kerukunan dan kehormanisan suatu keluarga maskipun berbeda penganut dan perbedaan, Fazlur Rahman telah menekankan betapa pentingnya dalam memahami isi Al-Quran dan ajaran-ajaran islam yang lain bahkan sikap toleransi sangat diperlukan ketika berkomunikasi dengan antar agama seperti yang dijelaskan dalam Tafsiran Surat Al-Hujurat ayat 10 yang menyatakan (Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah keluarga) dalam seagama (karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian) apabila mereka bersengketa. Menurut qiraat yang lain dibaca ikhwatikum, artinya saudara-saudara kalian (dan bertaqwa kepada Allah supaya kalian
mendapat rahmat). Lingkungan keluarga dan peran orang tua merupakan sumber utama dalam masa pertumbuhan anak, meskipun berbeda keyakinan antar agama.
REFRENSI
https://core.ac.uk/download/pdf/287200327.pdf