Krajan.id – Dalam menjaga pola makan sehat dan mencegah stunting di Desa Surojoyo, yang terletak di wilayah Kecamatan Candimulyo, baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi sebuah program edukasi dan pelatihan teknik budidaya vertikultur sayuran bayam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Devani Cahyadewi seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) Program Studi Agribisnis, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dengan solusi pertanian yang kreatif dan ramah lingkungan.
Masalah stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak-anak menjadi masalah serius di Desa Surojoyo yang mempengaruhi fisik anak-anak dan juga perkembangan kognitif mereka yang pada akhirnya berdampak pada produktivitasnya di masa depan.
Pemberian asupan gizi yang cukup, termasuk sayuran bergizi seperti bayam, adalah salah satu cara efektif untuk mencegah stunting. Bayam merupakan sayuran yang kaya akan zat besi, vitamin A, vitamin C, dan berbagai nutrisi penting lainnya yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Program edukasi dan pelatihan yang berlangsung pada (1/8/2024) ini dihadiri oleh lebih dari 20 orang Ibu-ibu PKK Dusun Klumprit di Desa Surojoyo. Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari Bu Vela selaku ketua PKK Dusun Klumprit, yang mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN dan menyambut baik inisiatif yang mereka bawa.
Pelatihan ini difokuskan pada teknik budidaya vertikultur sayuran, sebuah metode pertanian yang memanfaatkan lahan vertikal, sehingga cocok untuk wilayah dengan lahan terbatas. Devani juga menjelaskan bahwa bayam dipilih sebagai tanaman utama karena kandungan gizinya tinggi, termasuk zat besi dan vitamin, yang sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting pada anak- anak.
Dalam sesi praktek, Ibu-ibu PKK diajak langsung untuk membuat instalasi vertikultur sederhana. Botol bekas dipotong dan disusun secara vertikal menggunakan tali rafia, kemudian diisi dengan media tanam yang sudah dipersiapkan. Peserta diberi penjelasan tentang teknik penanaman mulai dari penyiapan bibit, penanaman, hingga perawatan harian seperti penyiraman dan pemupukan.
Seorang audiens, Ibu Ira, mengungkapkan kebahagiannya setelah mengikuti pelatihan ini. “Ternyata botol bekas yang biasanya saya bang begitu saja bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran. Ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan gizi anak-anak,” katanya.
Ia juga menambahkan pelatihan ini memberinya ide untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjual hasil panen sayuran bayam.
Devani sebagai mahasiswi KKN juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam mengatasi masalah stunting di Desa Surojoyo.
Ia berharap budidaya vertikultur ini dapat diterapkan oleh masyarakat desa secara berkelanjutan, sehingga kebutuhan sayuran bergizi dapat dipenuhi dari lingkungan sekitar.
Kegiatan edukasi dan pelatihan ini diakhiri dengan pembagian bibit bayam kepada seluruh peserta sebagai langkah awal untuk memulai budidaya di rumah masing-masing. Program kerja ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi warga Desa Surojoyo.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
DPL: Dr. Eng. Udi Harmoko, S.Si., M.Si.