Krajan.id – Desa Delanggu yang terkenal akan komoditas berasnya, ternyata juga menyimpan potensi wisata budaya agraris di dalamnya. Salah satu merek beras Delanggu yang terkenal di Indonesia adalah Beras Rojolele. Tidak hanya menghasilkan beras yang berkualitas tinggi, namun Rojolele juga memiliki sejarah panjang menarik yang dapat dikembangkan menjadi wisata agraris.
Identitas lokal Rojolele ternyata menyimpan genealogi yang belum terungkap. Penamaan Rojolele misalnya, predikat ini tidak terlepas dari relasi sejarah yang dimulai dari era Kerajaan Mataram Islam di Kartasura pada masa Pakubuwono II (1745 M). Penamaan “Rojolele” berasal dari kata Rojo dan Thole-thole yang berarti raja dan anak laki-laki yang menanam padi bersama.
Atas sejarah itulah, terbentuk Sanggar Rojolele yang berisikan himpunan masyarakat yang bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan budaya agraris Rojolele kepada khalayak ramai. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan festival Mbok Sri setiap tahunnya yang di dalamnya banyak terdapat pertunjukan budaya Rojolele.
Namun, Festival Mbok Sri yang hanya terlaksana setahun sekali, membuat proses pengenalan budaya agraris di Rojolele menjadi kurang maksimal. Untuk itu, tim pelaksana PPK Ormawa KSP Principium 2024 yang diketuai oleh Rio Dwi Prasetiya bermitra dengan Sanggar Rojolele dan Mitra Pentahelix lainnya, bekerja sama membuat Omah Rojolele yang diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan dan penyebarluasan budaya agraris yang telah dimiliki oleh Rojolele.
Pada hari Selasa (25/6/2024) malam, berlokasi di Sanggar Rojolele dilaksanakan sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024 yang bertujuan untuk mengenalkan rancangan program pembentukan Omah Rojolele kepada para pihak yang nantinya akan terlibat, seperti Pengurus Sanggar Rojolele, Perangkat Desa Delanggu, dan mitra lainnya.
“Kami sangat mendukung kegiatan dan siap membantu pembangunan. Khusunya terkait peralatan tani tradisional,” ujar Karjono, perwakilan Kelompok Tani Rojolele.
Tak hanya itu, Karang Taruna sebagai organisasi pemuda di Desa Delanggu juga siap untuk turut andil dalam pelaksanaan pembangunan Omah Rojolele. “Kami dari Karang Taruna Desa Delanggu, juga siap mendukung dalam pelaksanaan dan pendampingan Tim Pelaksana beserta Ormawa,” jelas Muksin, selaku perwakilan Karang Taruna Desa Delanggu.
Baca Juga: Tim PPK Ormawa SIM UNS Gelar Sosialisasi Paham Parenting di Desa Sidowarno
Dalam pemaparannya, pengurus Sanggar Rojolele, Eksan, mengungkapkan harapannya terkait pembentukan Omah Rojolele kedepannya. “Pembentukan Omah Rojolele ini kami harap akan semakin menghidupkan eksistensi Sanggar Rojolele sebagai pelestarian budaya,” terangnya.
Lebih lanjut, Maryono sebagai perwakilan Perangkat Desa Delanggu juga mengungkap harapannya kepada PPK Ormawa untuk dapat menyebarluaskan potensi budaya yang dimiliki Desa Delanggu. “PPK Ormawa ini dapat lebih mengenalkan potensi Desa Delanggu sebagai Desa Rintisan Budaya dengan historical kental,” ujarnya.
Dengan para pihak yang membantu, diharapkan dalam keberjalanan pembangunan Omah Rojolele nantinya, akan terlaksana dengan lancar dan maksimal sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan, yaitu sejarah budaya agraris yang dimiliki oleh Rojolele menjadi lebih dikenal khalayak ramai.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.