Krajan.id – “Berhentilah membuat rencana, melangkahlah,” kata seorang entrepreneur sukses bernama Bob Sadino. Ia berhasil menjadi sukses dengan merintis usaha ayam curah walau dengan pendidikan seadanya. Hal inilah yang menjadi inspirasi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kelompok 77, yang tengah berupaya mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai potensi ekonomi Desa Penataan.
Berdasarkan press release yang diberikan Muhammad Baihaqi, rapat grand design yang diadakan oleh mahasiswa KKN 77 menghasilkan keputusan untuk mengembangkan Bumdes Asman Toga sebagai aset utama Desa Penataan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Senin (1/7/2024).
Langkah pertama yang dilakukan adalah pembenahan lingkungan sekitar. Persiapan dilakukan mulai dari pembuatan jadwal kegiatan hingga pembagian tugas anggota secara spesifik, termasuk pengisian polybag, penanaman sayuran, pembersihan tanaman, hingga jadwal piket penyiraman dua kali sehari.
Agenda selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan sesuai pembagian tugas yang telah ditentukan. Kegiatan pertama melibatkan penggantian polybag yang usang dan berisi tanaman liar di halaman depan dan belakang.
Tim lain bertugas membersihkan area dari rumput liar dan sampah. Kegiatan dilanjutkan dengan penggantian polybag yang belum selesai dan pencabutan rumput liar. Selain itu, mahasiswa juga membuat pupuk dari tanah bekas polybag dengan bantuan cangkul petani dan arit mini.
Sebagai langkah akhir, mahasiswa KKN 77 melakukan finishing dengan membuat hiasan dari kayu bekas, mengecat dengan warna-warni, serta menanam bunga dan jahe. Para ibu PKK desa turut serta dalam kegiatan ini, membantu mengisi polybag dengan tanah, tanaman, dan air yang diambil dari kolam kosong di sebelah taman.
Mahasiswa dari Prodi Hukum Keluarga Islam, UINSA, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan banyak pelajaran berharga. “Melalui serangkaian kegiatan selama empat hari, kami belajar cara bekerja sama dengan orang dari latar belakang yang berbeda. Senang rasanya memiliki teman yang bisa diajak bercerita saat bekerja, saling memotivasi dan menghibur saat serius, hingga mengajak teman untuk sholat berjamaah. Rasa susah dan senang bersama menjadi sangat berarti, sebagaimana peribahasa Jawa ‘urip iku urup’ yang berarti hidup itu fardhu ain hukumnya untuk bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKNk 77 UINSA ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Desa Penataan dan meningkatkan semangat gotong royong di antara masyarakat. Selain itu, inspirasi dari sudut negeri ini semoga dapat dijadikan sebagai contoh bagi para pemuda untuk ikut berpartisipasi aktif dalam membangun desa menjadi lebih baik.