Inovasi Mahasiswa Unand: BAPI TALIBO, Pakan Alternatif dari Limbah Pisang untuk Poktan Muda di Solok Selatan

Foto bersama saat pembuatan BAPI TALIBO. (doc. MBKM Unand)
Foto bersama saat pembuatan BAPI TALIBO. (doc. MBKM Unand)

Krajan.id – Kelompok Tani (Poktan) Muda di Nagari Pakan Rabaa Utara, Solok Selatan, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan hijauan makanan ternak yang bernutrisi tinggi. Menjawab tantangan ini, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Faterna Unand) yang tergabung dalam program MBKM Membangun Desa memperkenalkan inovasi baru: BAPI TALIBO (Batang Pisang Tambah Limbah Organik).

Program MBKM Membangun Desa merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan mereka guna berkontribusi langsung di desa. Faterna Unand mengutus empat mahasiswa, yaitu Ridwan Alatas Siregar, Abdul Huseir, Alni Warman, dan Sarah Nabila Hadi, di bawah bimbingan Ediset, S.Pt. M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan selama program MBKM Membangun Desa ini berlangsung.

Bacaan Lainnya

Selama program berlangsung, para mahasiswa mendapati banyak keluhan dari anggota Poktan Muda yang diketuai oleh Nofri Yanto. Salah satu keluhan utama adalah kesulitan mencari hijauan makanan ternak berkualitas karena jarak yang jauh dari kandang serta keterbatasan waktu para petani yang juga harus bekerja di kebun.

“Sulitnya mencari hijauan makanan ternak dikarenakan lokasi yang jauh dari kandang, serta sulit membagi waktu karena semua anggota Poktan Muda adalah petani dan harus ke kebun untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.” ungkap Nofri Yanto (22/04/2024).

Menanggapi keluhan ini, para mahasiswa melihat potensi besar pada limbah batang pisang yang melimpah di daerah tersebut.

Baca Juga: MBKM Unand Edukasi Poktan Elok Sarantau untuk Mengubah Limbah Menjadi Pupuk Ramah Lingkungan

Abdul Huseir menjelaskan, “Batang pisang yang tidak dimanfaatkan masyarakat, kami olah menjadi pakan tinggi nutrisi yang kaya akan kalium. Pakan pengganti ini kami namai dengan BAPI TALIBO (Batang Pisang Tambah Limbah Organik).”

Proses pencampuran bahan dalam pembuatan BAPI TALIBO. (doc. MBKM Unand)
Proses pencampuran bahan dalam pembuatan BAPI TALIBO. (doc. MBKM Unand)

BAPI TALIBO dibuat dari batang pisang yang dicacah dan ditambahkan dengan limbah organik, garam, dedak, serta air, tanpa proses fermentasi. Metode ini membedakan BAPI TALIBO dari olahan pakan ternak lainnya dan menawarkan solusi praktis dan cepat bagi para peternak.

Gusnali Yenti, salah satu anggota Poktan Muda, mengungkapkan rasa terima kasihnya, “Adanya BAPI TALIBO dapat meringankan perkerjaan kami yang awalnya setiap hari harus mencari hijauan.”

Baca Juga: Unusa Kenalkan Inovasi Pengolahan Limbah dan Air Bersih untuk Pesantren

Dengan inovasi BAPI TALIBO, diharapkan para peternak sapi di Nagari Pakan Rabaa Utara dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka tanpa harus mengorbankan waktu dan tenaga yang berlebihan. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan solusi praktis untuk tantangan sehari-hari.


Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *