Menceh, Krajan.id – Tim KKN PMD Universitas Mataram (Unram) menggagas program inovatif bertajuk “Transformasi Desa Menceh sebagai Destinasi Wisata Pesisir Berbasis UMKM Hasil Laut”. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pesisir Desa Menceh dan meningkatkan nilai tambah hasil lautnya.
Berdasarkan wawancara dengan Wili Ardianto, Muhamad Singgih, dan Febi Antari, latar belakang program ini adalah melimpahnya hasil laut yang selama ini hanya dijual mentah ke pasar tanpa pengolahan lebih lanjut.
“Desa Menceh memiliki hasil laut yang melimpah, tetapi sayangnya tidak diolah sehingga nilai jualnya rendah. Dengan program ini, kami ingin membantu masyarakat mengolah hasil laut mereka agar lebih bernilai,” ujar Wili Ardianto dari Prodi Teknik Elektro.
Tim KKN PMD Unram memilih Dusun KuangWai dan Dusun Selayar sebagai fokus utama kegiatan. Pantai KuangWai di Dusun KuangWai dipilih karena memiliki potensi wisata yang besar.
“Pantai ini memiliki pemandangan yang indah dan berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan jika dikembangkan lebih lanjut,” jelas Muhamad Singgih dari Teknik Informatika.
Sementara itu, Dusun Selayar menjadi prioritas karena hasil lautnya yang melimpah. “Kami bekerja sama dengan kelompok ibu-ibu nelayan dan UMKM perabotan untuk mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tinggi,” tambah Febi Antari dari Fakultas Peternakan.
Sosialisasi program dilaksanakan pada (13/1/2025). Persiapan dimulai dengan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan informasi tentang program. Selain itu, tim mengundang Dinas Pariwisata Lombok Timur dan Dinas Koperasi serta UMKM Lombok Timur sebagai pemateri.
Namun, tantangan tidak terhindarkan. “Kami harus menyesuaikan jadwal dengan agenda kedua dinas yang sibuk. Selain itu, konfirmasi ulang undangan juga menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Wili Ardianto.
Masyarakat Desa Menceh menyambut baik program ini. Antusiasme terlihat pada pelatihan pengolahan ikan asap beku yang dilakukan pada (20/1/2025). Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari kelompok ibu-ibu nelayan dan UMKM perabotan.
Baca Juga: KEBAYA: Mengangkat Potensi Ekonomi dan Budaya Desa Kembangbelor Melalui Pengembangan Promosi Digital
Pelatihan dimulai dengan membersihkan ikan, kemudian mengasapi ikan menggunakan bara api dari batok kelapa. Proses ini ditutup dengan pelatihan pengemasan menggunakan vacuum sealer.
“Kami ingin memastikan produk ini tahan lama dan tetap berkualitas tinggi,” jelas Muhamad Singgih.
Pemateri dari Dinas Pariwisata, Mujibudin, S.Pd., menjelaskan pentingnya promosi untuk meningkatkan daya tarik wisata.
“Promosi adalah kunci agar wisata pesisir ini dapat dikenal lebih luas, baik melalui media sosial maupun kerja sama dengan agen perjalanan,” ujar Mujibudin.
Sementara itu, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, Moh. Hiasan, S. AP, menegaskan bahwa fasilitas untuk pengembangan UMKM sudah tersedia.
“Kami siap mendukung masyarakat dalam pendaftaran usaha melalui sistem yang mudah dan gratis. Fasilitas pelatihan juga selalu terbuka untuk masyarakat,” tambahnya.
Program ini berhasil mengubah pola pikir masyarakat tentang pengolahan hasil laut. Sebelumnya, masyarakat hanya menjual ikan dalam kondisi mentah. Kini, mereka mulai memahami pentingnya pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah produk.
“Kami berharap UMKM hasil laut ini dapat meningkatkan ekonomi Desa Menceh dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, kami ingin wisata pesisir Desa Menceh lebih dikenal dan menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Febi Antari.
Baca Juga: KKN-BBK 5 Unair Dorong Generasi Cerdas Lewat Bimbingan Belajar dan Pendidikan Sejarah Islam
Untuk memastikan keberlanjutan program, tim menunjuk penanggung jawab usaha ikan asap. Promosi aktif produk juga menjadi fokus utama ke depan.
“Kami berencana melibatkan stakeholder lain agar pengembangan Desa Menceh sebagai destinasi wisata berbasis UMKM semakin maksimal,” tambah Wili Ardianto.
Meskipun belum ada rencana monitoring dan evaluasi, program ini telah memberikan dampak awal yang signifikan. Masyarakat mulai melihat potensi besar hasil laut mereka dan bersemangat untuk mengembangkannya. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, Desa Menceh berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Lombok Timur.
Tim KKN PMD Unram Desa Menceh sendiri terdiri dari sepuluh mahasiswa, yaitu Wili Ardianto, Muhamad Singgih, Febi Antari, Winda Anjani Putri, I Gusti Lanang Wisnu Saputra, Maulidatul Hamdati, Risda Abad Akbar, Puja Girindra Sri Adnya Dewi, Baiq Kusuma Wardani Winarta, dan Rosalia Indriana. Kerja sama solid antaranggota tim menjadi kunci keberhasilan program ini.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.