Khotmil Qur’an, atau yang lebih dikenal dengan khataman Al-Qur’an, adalah kegiatan menamatkan bacaan 30 juz kitab suci umat Islam, Al-Qur’an. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim, dilakukan sebagai bentuk ibadah yang diyakini mendatangkan pahala dan keberkahan.
Dalam Surat Fatir (35) Ayat 29, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” Ayat ini menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan amal yang mendatangkan rahmat dan rezeki dari Allah SWT.
Di Indonesia, khataman Al-Qur’an semakin marak dilakukan, terutama pada bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Momentum ini dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an.
Bertepatan dengan Ramadan, pada Ahad, 16 Maret 2025, sejarah baru tercipta dengan diselenggarakannya kegiatan 350.000 Khataman Al-Qur’an dalam sehari. Acara ini merupakan kolaborasi antara Masjid Istiqlal dan Kementerian Agama Indonesia, yang mengoordinasikan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia, mulai dari masjid, pesantren, majelis taklim, kantor KUA, organisasi Islam, hingga individu yang ingin berkontribusi.
Untuk memastikan jumlah khataman dapat tercatat dengan akurat, Komdigi mendukung acara ini dengan sistem digital berbasis teknologi informasi. Setiap peserta yang menyelesaikan khataman diwajibkan melaporkan jumlahnya melalui sistem online yang telah disiapkan. Dengan sistem ini, jumlah khataman yang berhasil dituntaskan dapat dimonitor secara real-time.
Partisipasi dalam kegiatan ini sangat luas. Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gusdur) turut serta dengan melibatkan para mahasiswa penerima beasiswa. Selain itu, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Brebes yang berlokasi di Bumiayu, Jawa Tengah, juga ikut berpartisipasi.
Kegiatan ini berlangsung sejak dini hari pukul 00.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, serentak di seluruh Indonesia. Perbedaan zona waktu di berbagai wilayah tidak menjadi penghalang bagi peserta dalam menyelesaikan khataman.
Sistem khataman Al-Qur’an yang diterapkan mengikuti metode yang lazim digunakan oleh masyarakat Muslim Indonesia, yakni dengan membagi bacaan per juz. Di UIN Gusdur, mahasiswa dibagi menjadi 15 kelompok, masing-masing terdiri dari 30 orang.
Setiap mahasiswa membaca satu juz penuh, dan setelah seluruh kelompok menyelesaikan bacaan mereka, acara ditutup dengan pembacaan Juz 30 secara bersama-sama, dipimpin oleh seorang pemimpin doa di podium.
Puncak acara khataman Al-Qur’an diselenggarakan di Masjid Istiqlal Jakarta pada pukul 19.30 WIB setelah salat Isya. Ribuan umat Muslim yang hadir membacakan Juz 30 secara serempak, yang kemudian disiarkan secara langsung melalui YouTube.
Acara ini juga diisi dengan sambutan dari Menteri Agama RI, penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), serta penampilan qari internasional dan dua qari dari dalam negeri. Kegiatan ini menjadi penutup dari rangkaian acara 350.000 Khataman Al-Qur’an di seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu ibadah yang sangat mulia, khataman Al-Qur’an bukan sekadar kegiatan untuk mengisi waktu luang, tetapi juga menjadi ajang perlombaan dalam meraih pahala. Dengan suksesnya acara ini, Masjid Istiqlal dan Kementerian Agama RI telah mencatat sejarah baru dalam penyelenggaraan khataman Al-Qur’an secara massal.
Diharapkan, agenda ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Seperti yang diungkapkan oleh Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI, Faried F. Saenong, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semangat membaca Al-Qur’an di kalangan umat Islam.
Dengan terselenggaranya khataman massal ini, harapan umat Muslim Indonesia adalah agar negeri ini selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari segala musibah, serta senantiasa diberikan kedamaian dan keberkahan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai instansi lainnya untuk mengadakan acara serupa di masa mendatang.