Sesaat lagi kita akan bertemu dengan tahun 2025. Tentu kita akan dikejutkan dengan berbagai hal baru yang di luar kendali kita. Apalagi dunia memang disiapkan untuk menjebak sekaligus menjadi jembatan bagi siapa saja yang ingin mencoba dan menggali pengalaman karena tanpa adanya tantangan dan masalah, manusia tidak akan pernah naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Ingatkah kamu dengan firman Allah yang satu ini?
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. At-Taubah:20)
Oleh karena itu, di penghujung tahun ini, renungkanlah impian apa yang belum sempat tercapai kemudian perbaiki apa yang menjadi hambatan karena, tidak lama lagi kita akan menghadapi realitas dunia yang semakin berat.
Intinya, jangan pernah kecewa dan bersyukurlah pada-Nya karena masih diberikan kesempatan hidup. Jika kalian diuji dengan kemiskinan, ketidakadilan, kehilangan, dan musibah yang terjadi pada diri kalian maka, bersabarlah dan berbaik-sangkalah pada Allah atas apa yang telah menjadi ketentuannya.
Sebab, bukan berarti Allah tidak sayang, dan dunia tidak adil akan tetapi, semua ada masa dan porsi nya masing-masing. Jika saat ini kita tidak diberi kemudahan ketika sedang menjalani sesuatu mungkin saja bukan hari ini bagian kita.
Tapi, giliran itu akan datang di waktu yang tepat. Dengan syarat jika kita tidak pupus harapan dan menyerah dengan keadaan. Yakin saja dengan Allah, sandarkan semua keluh kesah dan kesulitan pada-Nya. Dekati sang pencipta dengan shalat dan bermunajat, pasti masalah akan terselesaikan dengan mudah.
Jangan sampai kita justru memperparah keadaan dengan melakukan hal-hal yang tidak baik. Dengan cara-cara yang menjatuhkan harga diri kita sebagai manusia dan membahayakan kesehatan diri seperti, self-harm atau self-injury, pernyalahgunaan narkoba dan alkohol, pergaulan bebas, rokok elektrik, berjudi, menipu, dan bunuh diri.
Untuk itu, di tengah hiruk pikuk masalah umat hari ini, kita perlu menjaga kesehatan mental. Jika di antara kalian punya teman yang memiliki perilaku di atas maka, segera dampingi mereka, dengarkan apa yang menjadi hidup tidak lagi berguna, berikan mereka saran serta nasihat yang tidak menyakiti dan terkesan menggurui mereka, agar kesadaran tersebut muncul dalam diri mereka.
Pun jika hal tersebut terjadi pada diri kita maka, segera renungi apa yang sedang kalian perbuat. Apa untungnya saya melakukan hal tersebut? Dan apa saja konsekuensi yang akan saya terima nantinya? Setelah itu, jika dirasa belum cukup selesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan meminta bantuan kepada yang ahli (Psikolog).
Pada tahun 2021 diperkirakan 4,4% pada kelompok usia 10–14 tahun dan 5,5% pada kelompok usia 15–19 tahun mengalami gangguan kecemasan. Sedangkan, depresi diperkirakan terjadi pada 1,4% remaja berusia 10-14 tahun dan 3,5% pada usia 15-19 tahun. Secara global pada tahun 2021, bunuh diri menjadi penyebab utama ketiga kematian pada orang muda berusia 15-29 tahun untuk kedua jenis kelamin.
Menurut WHO (World Health Organization), “good mental health is important for a person’s well-being, sense of identity and self-worth.” Hal ini penting dikarenakan penyebab dari gangguan emosional dan perilaku seseorang, seperti menyakiti diri sendiri, bunuh diri, dan penggunaan narkoba itu dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental anak-anak dan remaja yang terabaikan.
Dampaknya pun meliputi bidang sosial, kesehatan, pendidikan, peluang hidup, bahkan resiko meningkatnya jumlah perilaku kriminal. Oleh karena itu, WHO mendukung negara-negara untuk memastikan program dan pelayanan kesehatan mental remaja berjalan dengan baik.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Dan apa saja pengalihan yang tepat bagi remaja yang sedang kesulitan untuk mengelola emosi dan pikirannya? berikut tips dari kami untuk kamu yang membutuhkan solusi:
Berikan waktu sejenak untuk menikmati indahnya alam semesta
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Julie H. Dekan dkk. Survei membuktikkan bahwa, alam mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada makhluk hidup. Bahkan dapat meningkatkan produktivitas manusia serta menurunkan stress yang menyebabkan manusia tidak kunjung sehat secara fisik.
Alam memiliki kelebihan pada aspek kelangsungan hidup seperti air, makanan, dan lainnya sehingga, dampak yang ditimbulkan memicu emosi positif pada manusia. Selain itu, Alam memiliki unsur yang dapat memulihkan keadaan seseorang yang hidup di perkotaan dan selalu terfokus pada pekerjaan yang melelahkan.
Kendalikan pikiran untuk selalu befikir positif
Ketika kita sedang dihadapkan dengan suatu masalah seringkali, pikiran menjadi kacau dan emosi menjadi tidak stabil. Namun, hal ini wajar bagi manusia. Sebab, keduanya sama-sama hanya dapat dikendalikan oleh kita sendiri.
Kontrol yang ada pada manusia itu sangat bergantung pada kesehatan fisik maupun mental. Dalam tubuh manusia terdapat sistem yang mengatur organ-organ penting seperti jantung, ginjal, lambung dan usus yang bertugas untuk melakukan baik dalam jangka waktu yang lama tetapi, sistem tersebut hanya bekerja untuk mengelola apa yang masuk ke dalam tubuhnya.
Sehingga, manusia tetap memiliki peran dalam menjaga apa saja yang baik dan buruk bagi tubuh. Begitu pula dengan pikiran. Setiap cacian dan makian yang datang kepada kita tentu tidak bisa kita telan mentah-mentah beitu saja.
Jika itu untuk kebaikan kita maka, kita harus menyadari dan segera memperbaiki diri sedangkan, jika itu terjadi karena mereka tidak suka kepada kita secara pribadi maka, abaikan dan jangan hiraukan perkataan mereka.
Cari teman yang baik dan selalu support kegiatanmu
Di tahun ini, jika kamu sering kesulitan dalam mengerjakan sesuatu sendirian sehingga, membuatmu tidak bisa konsisten dan fokus dalam pekerjaan maka, teman adalah solusi yang tepat untuk mengingatkanmu dengan tujuan yang telah kamu buat hari ini, esok, atau nanti.
Bahkan, teman dapat membuat kita menjadi lebih bijak dalam menghadapi sebuah masalah. Lebih jauh, teman dapat membawamu ke surga. Jika temanmu suka berbuat amal shalih dan tidak pernah meninggalkan apa yang Allah perintahkan maka, ia akan menarikmu untuk melakukan hal yang sama.
Seperti kata Imam Bukhari dan Muslim, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap.”
Tingkatkan ketakwaan pada Allah SWT
Jika semua cara telah dilakukan namun, hati tetap tidak tenang dan merasa gelisah setiap saat barangkali hubunganmu dengan Tuhanmu tidak se-dekat itu. Kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya dinilai dari seberapa lapang hatinya dalam menerima kenyataan dan selalu berusaha untuk menempatkan diri sebagai hamba yang taat dalam proses pembentukan menjadi manusia yang bertakwa pada Allah.
Meski jalan menuju Allah tidak lah mudah dan banyak tangis di dalamnya. Sebagaimana firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan menuju-Nya, dan berjuanglah di jalan-Nya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah:35) “Dan bertawakkallah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai pemelihara.” (QS. Al-Ahzab:3)
Di akhir tahun ini, mari renungkan kembali langkah-langkah yang telah kita ambil sepanjang 2024. Perbaiki kekurangan dan siapkan diri menghadapi tantangan yang mungkin datang. Selalu ingat bahwa kesehatan mental adalah fondasi untuk menjalani hidup yang bermakna. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan, dan jadikan tahun 2025 sebagai awal yang lebih baik untuk kita semua.