Bening, Krajan.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini dapat menimbulkan gejala berat seperti demam tinggi, nyeri sendi, hingga komplikasi serius berupa pendarahan internal.
Pencegahan DBD menjadi kunci untuk menekan penyebarannya, salah satunya dengan metode 3M: menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, mahasiswa BBK 5 Unair mengadakan program bertajuk “AKSI 3M: Meningkatkan Kesadaran Kebersihan untuk Siswa Kelas 5 SD Desa Bening” pada Kamis (9/1/2025). Program ini diikuti oleh 35 siswa kelas 5 SDN Bening yang penuh antusias mengikuti rangkaian kegiatan edukatif tersebut.
Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan di kelas, di mana siswa diberikan materi tentang bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahannya melalui metode 3M. Setelah itu, siswa dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan praktek langsung di lapangan.
Kelompok pertama bertugas menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi dan ember. Kelompok kedua melakukan kegiatan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti drum air dan wadah terbuka.
Baca Juga: ELECTRO FUN: Mengenal Rangkaian Listrik Seri dan Paralel bersama Siswa SDN Bening
Sementara itu, kelompok ketiga melaksanakan aktivitas mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti kaleng dan botol plastik.
Revan, salah satu siswa yang ikut kegiatan ini, menyampaikan kegembiraannya. “Seru acaranya, main sekaligus belajar pencegahan DBD,” ucapnya dengan penuh semangat.
Muhammad Adrian, anggota tim KKN BBK 5 Unair, menjelaskan pentingnya kegiatan ini.
“Aksi 3M sangat relevan, terutama di Desa Bening yang masih rentan dengan genangan air akibat banyaknya sampah. Kesadaran ini perlu terus dibangun agar masyarakat memahami risiko penyebaran nyamuk penyebab DBD,” tuturnya.
Setelah semua praktek selesai, kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta. Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga menjadi motivasi bagi keluarga dan masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Wamenpar Kunjungi Desa Wisata Tinalah, Dorong Pengalaman Wisata Edukasi dan Berkelanjutan
Kegiatan “AKSI 3M” juga mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi angka kejadian DBD di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Dengan edukasi yang menyasar anak-anak sebagai generasi penerus, diharapkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dapat tertanam sejak dini.
Mahasiswa KKN BBK 5 Unair berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang untuk memperluas dampak positif dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.