Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak. Salah satu perangkat yang sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka adalah gadget. Penggunaan gadget semakin meluas dan tidak terbatas pada kalangan dewasa, tetapi juga di kalangan anak-anak.
Gadget menawarkan banyak kemudahan, seperti akses ke informasi, hiburan, serta alat pembelajaran. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat berbagai risiko yang mengancam kesehatan fisik dan mental anak-anak, terutama terkait dengan kesehatan mata dan postur tubuh mereka.
Dalam esai ini, akan dibahas dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan pada kesehatan mata dan postur tubuh anak-anak serta upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko tersebut.
Penggunaan gadget yang terlalu sering dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata, yang paling umum adalah sindrom penglihatan komputer (Computer Vision Syndrome atau CVS).
Anak-anak yang sering menatap layar gadget dalam waktu yang lama berisiko mengalami gejala seperti mata lelah, mata kering, pandangan kabur, serta sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh paparan sinar biru dari layar yang bisa memengaruhi retina mata. Pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, dampak negatif ini bisa lebih parah, karena struktur mata mereka lebih sensitif terhadap cahaya biru.
Sinar biru tidak hanya memengaruhi kesehatan mata secara fisik, tetapi juga dapat mengganggu ritme sirkadian, yaitu siklus tidur dan bangun tubuh manusia. Anak-anak yang terlalu sering terpapar sinar biru, terutama menjelang waktu tidur, cenderung mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan durasi dan jarak penggunaan gadget guna mencegah kerusakan mata yang permanen. Misalnya, anak-anak disarankan untuk menjaga jarak minimal 30-40 cm dari layar gadget serta mengurangi paparan layar di malam hari.
Selain kesehatan mata, penggunaan gadget yang berlebihan juga berisiko merusak postur tubuh anak-anak. Kebiasaan anak-anak yang sering membungkuk atau menundukkan kepala saat menggunakan gadget dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang dan otot-otot leher.
Salah satu masalah yang sering muncul adalah “text neck”, yaitu kelainan pada leher akibat kebiasaan menunduk terlalu lama saat melihat layar. Postur tubuh yang buruk ini dapat menyebabkan nyeri leher, punggung, bahkan masalah jangka panjang seperti skoliosis pada anak-anak. Sebagai tubuh yang masih berkembang, tulang dan otot anak-anak lebih rentan terhadap gangguan postural.
Penggunaan gadget dalam posisi yang tidak ergonomis, seperti berbaring sambil memegang perangkat di tangan atau duduk tanpa sandaran yang mendukung, juga memperburuk risiko tersebut. Kebiasaan ini dapat memengaruhi pertumbuhan tulang belakang yang optimal, terutama pada masa pertumbuhan anak.
Baca Juga: Peningkatan Kualitas Gizi untuk Mewujudkan Generasi Indonesia Emas yang Sehat
Karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan anak-anak duduk dalam posisi yang benar saat menggunakan gadget, misalnya dengan kursi yang mendukung punggung dan meja dengan ketinggian yang sesuai.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mata dan postur tubuh adalah durasi penggunaan gadget yang berlebihan. Banyak anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar gadget setiap harinya, baik untuk bermain game, menonton video, atau mengakses media sosial.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) menyarankan agar anak-anak di bawah usia dua tahun tidak menggunakan gadget sama sekali, sementara anak-anak di atas usia dua tahun harus dibatasi hanya dua jam per hari. Sayangnya, kenyataannya banyak anak-anak yang menghabiskan lebih dari dua jam menggunakan gadget, tanpa pengawasan yang memadai.
Faktor lingkungan juga memengaruhi kesehatan mata dan postur tubuh anak-anak. Penggunaan gadget di tempat dengan pencahayaan yang buruk atau terlalu terang dapat meningkatkan risiko ketegangan mata. Begitu pula kebiasaan anak-anak yang sering menggunakan gadget di posisi yang tidak ergonomis.
Misalnya, duduk terlalu lama di lantai tanpa sandaran atau tiduran sambil menatap layar. Orangtua dan pendidik perlu memberikan perhatian lebih terhadap hal ini, dengan memastikan bahwa anak-anak menggunakan gadget dalam posisi yang benar dan di lingkungan dengan pencahayaan yang memadai.
Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mengontrol penggunaan gadget pada anak-anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan batasan waktu yang jelas dan konsisten.
Selain itu, orangtua juga perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga jarak yang aman dengan layar serta menyarankan mereka untuk melakukan istirahat setiap 20-30 menit. Mengajarkan anak-anak untuk mengatur waktu penggunaan gadget dengan baik dapat membantu mencegah berbagai gangguan kesehatan yang terkait dengan penggunaan perangkat digital.
Baca Juga: Analisis Dampak Stres Kuliah Terhadap Kesehatan Mental dan Produktivitas Mahasiswa
Selain peran orangtua, edukasi masyarakat juga sangat penting. Sekolah-sekolah dapat berperan aktif dalam memberikan informasi tentang dampak penggunaan gadget terhadap kesehatan, serta memberikan tips untuk menjaga kesehatan mata dan postur tubuh yang baik.
Kegiatan seperti olahraga, peregangan, dan latihan postur tubuh yang benar dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah sebagai upaya preventif. Dengan adanya kesadaran yang lebih tinggi di kalangan masyarakat, diharapkan dampak buruk penggunaan gadget pada anak-anak dapat diminimalkan.
Penggunaan gadget yang berlebihan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mata dan postur tubuh anak-anak. Masalah seperti mata lelah, gangguan penglihatan, dan kelainan postur tubuh bisa muncul akibat kebiasaan buruk dalam menggunakan gadget.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan gadget oleh anak-anak, serta mengedukasi mereka tentang cara menggunakan perangkat digital secara sehat dan aman. Dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak dari dampak buruk gadget dan memastikan perkembangan mereka tetap optimal.