Krajan.id – Dalam rangka memberikan wawasan dan keterampilan tambahan kepada para santriwati, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN “Veteran” Jatim) mengadakan pelatihan pembuatan sabun cair di Aula Pondok Pesantren Putri Bustanul Ulum Bulugading. Kegiatan yang dilaksanakan pada, Senin (5/8/2024) ini diikuti oleh 25 santriwati dari berbagai tingkat pendidikan, yaitu kelas IX MTS, XI MA, dan XI SMK.
Menurut Erda Roriza Putri Redina, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai kimia serta memperkenalkan proses pembuatan sabun cair menggunakan bahan-bahan yang sederhana.
“Kami ingin santriwati memiliki pengetahuan di luar kurikulum agama, khususnya dalam bidang keterampilan yang dapat membuka peluang usaha. Dengan kemampuan ini, mereka bisa memproduksi dan menjual sabun cair, baik di lingkungan pondok maupun di luar,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mengajarkan santriwati cara pembuatan sabun cair yang aman dan berkualitas, dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti minyak, KOH, texapon, serta pewarna dan pewangi.
“Kami menggunakan dua metode dalam pembuatan sabun cair, yaitu dengan bahan kimia seperti minyak dan KOH, serta menggunakan texapon. Para santriwati tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga langsung terlibat dalam proses pembuatannya,” jelas Erda.
Adapun bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun cair ini antara lain minyak, KOH, Aquadest, pewarna, pengharum (essense) Texapon, dan garam. Lalu untuk alat yang dibutuhkan terdiri dari pengaduk, wadah, dan timbangan.
Respon santriwati terhadap program ini sangat antusias. Meskipun sebagian besar dari mereka belum familiar dengan bahan-bahan kimia yang digunakan, hal ini tidak mengurangi semangat mereka dalam mengikuti pelatihan.
Erda mengakui bahwa tantangan terbesar adalah memastikan para santriwati berhati-hati dalam menangani bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit. “Kami selalu mengingatkan mereka untuk berhati-hati agar bahan kimia tidak mengenai kulit,” katanya.
Selain memperkaya pengetahuan, pelatihan ini juga menjadi sarana pendekatan antara mahasiswa KKN dan santriwati. Beberapa santriwati bahkan tertarik untuk bertanya lebih lanjut mengenai Universitas UPN Veteran Jatim, yang menurut Erda dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia perkuliahan.
Keberhasilan pelatihan ini diukur melalui angket kepuasan yang disebarkan kepada peserta. Hasilnya, mayoritas santriwati merasa puas dengan pelatihan yang diberikan dan memberikan kesan positif terhadap kegiatan ini.
“Setelah pelatihan selesai, kami berencana untuk melakukan uji coba terhadap sabun yang dihasilkan. Jika hasilnya sesuai dengan standar, kami akan melanjutkan dengan branding dan pemasaran,” tambah Erda.
Erda berharap setelah pelatihan ini, para santriwati dapat mengembangkan keterampilan mereka, menciptakan inovasi dalam pembuatan sabun, bahkan mungkin menciptakan merek sabun sendiri yang dapat dipasarkan dengan nama Pondok Pesantren Bulugading.
“Kami ingin mereka mampu membuat sabun sendiri, menginovasikan sabun berbahan alami, dan menciptakan brand yang bisa dipasarkan,” tutupnya.
Pelatihan ini tidak hanya mendapat dukungan penuh dari pihak pesantren, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan dan membuka peluang usaha bagi para santri.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.