Depresi, Stres, dan Skizofrenia: Dampak Era Digital pada Kesehatan Mental

Gambar Ilustrasi tiga Wajah Kesehatan: Mental Depresi, Skizofrenia, dan Stres/freepik.com
Gambar Ilustrasi tiga Wajah Kesehatan: Mental Depresi, Skizofrenia, dan Stres/freepik.com

Era digital telah membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari komunikasi yang lebih cepat hingga akses informasi yang tak terbatas. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat ancaman serius terhadap kesehatan mental. Gangguan seperti depresi, stres, dan skizofrenia menjadi isu yang semakin menonjol akibat pengaruh gaya hidup digital yang tidak sehat.

Media sosial, sebagai salah satu hasil utama era digital, sering kali menjadi sumber perbandingan sosial yang tidak sehat. Kehidupan orang lain yang tampak sempurna di dunia maya dapat memicu perasaan rendah diri dan kesepian, yang pada akhirnya mengarah pada depresi.

Bacaan Lainnya

Ketergantungan pada pengakuan digital melalui jumlah “likes” atau komentar juga menciptakan tekanan untuk selalu terlihat sempurna. Akibatnya, banyak individu menjadi terisolasi secara sosial di dunia nyata karena lebih fokus pada interaksi digital. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk membatasi waktu penggunaan media sosial, memilih konten yang inspiratif, dan meningkatkan kualitas interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar.

Baca Juga: Akuntansi Kelautan: Mengapa Pendekatannya Berbeda dari Akuntansi Umum?

Selain itu, era digital juga memaksa banyak orang untuk terus terhubung dengan perangkat mereka, menerima notifikasi tanpa henti, dan merespons informasi dengan cepat. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan yang tidak terlihat, yang lama-kelamaan memicu stres kronis.

Beban informasi yang berlebihan atau information overload serta ekspektasi untuk selalu merespons secara cepat semakin memperburuk kondisi ini. Akibatnya, kelelahan mental, gangguan tidur, dan penurunan produktivitas menjadi masalah yang sering ditemui. Dalam situasi ini, penting untuk menetapkan waktu tertentu untuk menjauh dari perangkat digital, mengelola notifikasi dengan bijak, dan melatih mindfulness untuk membantu mengurangi stres.

Bagi individu yang rentan terhadap gangguan mental seperti skizofrenia, era digital dapat memberikan dampak yang lebih buruk. Kecanduan teknologi sering kali menyebabkan isolasi, sementara paparan informasi yang salah atau misinformasi dapat memicu delusi dan paranoia.

Baca Juga: Keseriusan Laporan Keuangan yang Jelas dalam Membangun Kepercayaan Investor

Kurangnya interaksi tatap muka juga memperparah kesulitan dalam membedakan realitas dengan dunia maya, yang menjadi ciri khas skizofrenia. Dalam kondisi ini, dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting, begitu pula dengan konsultasi kepada profesional untuk mendapatkan terapi yang tepat. Menghindari konten yang memicu kecemasan juga menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas mental.

Di tengah tantangan era digital, menjaga kesehatan mental membutuhkan upaya untuk menciptakan keseimbangan. Membatasi penggunaan teknologi, meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman secara langsung, serta memanfaatkan aplikasi yang mendukung kesehatan mental dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi tanpa mengorbankan kesejahteraan psikologis.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *