Akuntansi kelautan merupakan cabang akuntansi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sektor kelautan. Pendekatan akuntansi ini berbeda dari akuntansi umum karena karakteristik unik industri kelautan, seperti kompleksitas biaya, pengelolaan sumber daya alam, regulasi internasional, dan risiko lingkungan. Faktor-faktor ini menciptakan kebutuhan khusus dalam pencatatan dan pelaporan keuangan, yang tidak selalu ditemukan dalam praktik akuntansi umum.
Berbeda dengan akuntansi umum yang fokus pada aset fisik seperti properti, peralatan, atau bahan baku, akuntansi kelautan mencakup elemen dinamis, seperti ekosistem laut, terumbu karang, dan stok ikan. Penilaian terhadap sumber daya ini tidak hanya mempertimbangkan aspek finansial tetapi juga dampak terhadap ekosistem. Pendekatan ini lebih kompleks karena melibatkan perhitungan biaya dan keuntungan jangka panjang yang terkait erat dengan keberlanjutan lingkungan.
Tantangan lain dalam akuntansi kelautan adalah regulasi internasional. Industri kelautan sering beroperasi lintas negara sehingga perusahaan harus mematuhi berbagai kebijakan dari yurisdiksi yang berbeda, termasuk aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO).
Baca Juga: Maraknya Pelecehan Seksual Mengharuskan Kita Meningkatkan Keamanan dan Kesadaran
Hal ini membuat pencatatan dan pelaporan keuangan dalam akuntansi kelautan lebih rumit dibandingkan dengan akuntansi domestik, khususnya dalam hal perpajakan, keselamatan, dan pelestarian lingkungan. Pendekatan ini membutuhkan fleksibilitas tinggi serta penyesuaian terhadap standar global.
Siklus operasional yang panjang juga menjadi perbedaan signifikan. Dalam bisnis kelautan, seperti pelayaran atau perikanan, pengakuan pendapatan dan beban memerlukan pencatatan yang terstruktur karena proses operasional sering berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Hal ini berbeda dengan akuntansi umum yang biasanya memiliki siklus waktu lebih singkat.
Meski memiliki pendekatan yang unik, akuntansi kelautan tetap berlandaskan prinsip dasar akuntansi umum, seperti prinsip akrual dan matching principle. Perbedaannya terletak pada fleksibilitasnya dalam menyesuaikan kebutuhan industri kelautan.
Baca Juga: Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Kesenjangan Ekonomi di Indonesia
Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu keberlanjutan, akuntansi kelautan menjadi alat strategis yang tidak hanya melaporkan kondisi keuangan tetapi juga membantu menjaga keseimbangan antara eksplorasi ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa akuntansi bukan hanya alat pencatatan, melainkan juga instrumen untuk mendukung tanggung jawab sosial dan lingkungan di sektor kelautan yang vital bagi perekonomian global.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.