Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat sering kali dikejutkan oleh peningkatan jumlah laporan kasus pelecehan seksual. Fenomena ini mencakup berbagai bentuk kekerasan, baik secara verbal, fisik, maupun psikologis, yang terjadi di ruang publik, tempat kerja, media sosial, lingkungan sekitar, bahkan dalam lingkup keluarga. Pelecehan seksual tidak hanya melukai korban secara fisik tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam.
Pelecehan seksual adalah fenomena lintas budaya, usia, dan gender. Sayangnya, banyak kasus yang tersembunyi di balik stigma sosial dan rasa takut. Korban sering memilih untuk diam, bukan karena tidak ingin bersuara, tetapi karena khawatir dengan tekanan sosial dan pandangan masyarakat. Dalam konteks ini, pelecehan seksual tidak hanya merampas rasa aman, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari kehidupan bermasyarakat.
Dilansir dari BBC News Indonesia, sebuah kasus tragis terjadi di Padang Pariaman, Sumatra Barat. Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap setelah memperkosa dan membunuh Nia Kurnia Sari, seorang penjual gorengan berusia 18 tahun. Kasus ini menjadi sorotan publik karena kekejaman yang dilakukan pelaku. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, menyatakan bahwa pelaku, dengan inisial IS, telah mengakui perbuatannya setelah ditangkap di sebuah rumah kosong.
Ibu korban, Eli Marlina, menyampaikan rasa dukanya sambil berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya. “Kami berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati,” tegas Eli. Kronologi kasus ini menggambarkan perjuangan keluarga korban yang melakukan pencarian sendiri sebelum melapor kepada pihak berwajib.
Kasus Nia Kurnia Sari menunjukkan wajah kelam kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Pelaku yang melakukan kejahatan keji seperti ini dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Namun, hukuman berat saja tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kita memerlukan langkah komprehensif yang melibatkan edukasi, penegakan hukum yang tegas, dan sistem pencegahan yang lebih efektif.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan. Pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu perlu bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih aman. Revisi undang-undang perlindungan dan implementasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender sangat diperlukan.
Menghadapi kasus pelecehan seksual tidak hanya soal memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga membangun masyarakat yang menghormati hak asasi manusia. Budaya diam yang selama ini menjadi penghalang dalam penanganan kasus pelecehan harus dihentikan. Korban harus diberdayakan untuk berbicara, dan masyarakat harus memberikan dukungan penuh.
Pencegahan pelecehan seksual membutuhkan partisipasi dari semua pihak. Keluarga, lembaga pendidikan, tempat kerja, hingga pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan sistem yang mendukung keamanan dan kesetaraan. Pendidikan tentang kesadaran akan pelecehan seksual harus diajarkan sejak usia dini, dan fasilitas keamanan publik harus diperkuat.
Baca Juga: Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Kesenjangan Ekonomi di Indonesia
Membiarkan ketidakadilan terjadi sama dengan menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Oleh karena itu, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk melawan pelecehan seksual. Dengan membangun kesadaran kolektif, mendukung para korban, dan mengadvokasi hukum yang lebih tegas, kita dapat menciptakan ruang yang aman bagi semua orang.
Melawan pelecehan seksual bukan hanya perjuangan para korban, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama. Saatnya bergerak, menciptakan ruang di mana setiap individu dihormati, dilindungi, dan diberikan kesempatan untuk hidup tanpa rasa takut. Karena rasa aman adalah hak setiap manusia, dan keadilan harus ditegakkan dengan tegas untuk korban seperti Nia Kurnia Sari dan mereka yang mengalami nasib serupa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.