Pagertoya, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 21 menggelar pelatihan ecoprint di SDN Pagertoya, Kamis (14/11/2024). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan teknik seni ramah lingkungan sekaligus menanamkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan kepada siswa. Melalui pemanfaatan bahan alami seperti daun dan bunga, pelatihan ini memberikan wawasan dan keterampilan baru dalam menciptakan karya seni berbasis bahan lokal.
Ecoprint merupakan teknik mencetak pola pada kain menggunakan bahan organik, seperti daun dan bunga, tanpa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Kegiatan diawali dengan sesi teori yang menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan serta langkah-langkah proses pembuatan ecoprint. Selanjutnya, para siswa mempraktikkan teknik tersebut di bawah bimbingan langsung mahasiswa KKN.
Koordinator Divisi Pendidikan dan Keagamaan KKN Posko 21, Tsalitsa, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memadukan seni dan kesadaran lingkungan.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin siswa memahami bahwa seni dapat menjadi sarana edukasi sekaligus memanfaatkan kekayaan alam secara bijak. Teknik ecoprint adalah salah satu cara kreatif yang dapat menginspirasi mereka untuk mencintai lingkungan,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung di ruang kelas 5 SDN Pagertoya ini diikuti oleh 23 siswa dari kelas 5 dan 6. Dengan penuh antusias, siswa memetik daun dan bunga dari lingkungan sekitar sekolah untuk digunakan sebagai bahan utama. Mereka menciptakan pola unik pada kain totebag, menjadikan setiap hasil karya bernilai personal.
Baca Juga: Pengalaman Berharga Dua Mahasiswa Fakultas Hukum UTM Selama Magang di Kantor Pertanahan Pamekasan
Seorang siswa kelas 5, Daffa, mengaku sangat senang mengikuti pelatihan ini. “Ini pertama kali saya belajar ecoprint. Ternyata daun bisa jadi pola yang indah di kain. Saya ingin buat lagi di rumah,” ujarnya sembari memamerkan hasil karyanya. Siswa lainnya, Fajar, juga merasa kegiatan ini berbeda dari pelajaran sehari-hari.
“Seru sekali, saya jadi tahu kalau seni bisa dibuat dari alam. Saya juga jadi ingin lebih menjaga tanaman di sekitar sekolah,” katanya.
Guru pembimbing SDN Pagertoya, Sugeng, turut mengapresiasi inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan pada anak-anak. Selain itu, mereka juga mendapatkan keterampilan baru yang bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Baca Juga: Edukasi Kebersihan dan Kreativitas: Pembuatan Sabun Cuci Tangan Bersama Siswa SDN 1 Margosari
Pelatihan ecoprint ini tidak hanya menambah pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting tentang pelestarian lingkungan. Mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa KKN dan siswa, yang memamerkan hasil karya mereka. Harapan besar disampaikan agar pelatihan serupa dapat terus dilakukan di masa depan untuk melahirkan generasi yang kreatif dan berwawasan lingkungan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.