Krajan.id – Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan kewajiban bagi dosen sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini juga dilakukan oleh dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pignetalli Triputra, yaitu Maria Atik Sunarti Ekowati, ST., M.Kom, selaku ketua pelaksana, didampingi anggota tim Moyo Hadi Poernomo, S.Kom., M.Kom.
Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa, yakni Gabriel Sivano dan Unggul Widya Saputra. Kegiatan yang berlangsung pada (19/11/2024) di SMP Kanisius Sumber Muntilan ini mengusung tema “Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Visual pada Siswa SMP Kanisius Sumber”.
Dalam era digital yang semakin maju, pendidikan dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu adaptasi penting adalah pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti aplikasi Capcut dan Canva.
Program PkM yang dilaksanakan oleh Universitas Pignetalli Triputra ini berfokus pada pemberdayaan siswa melalui strategi pembelajaran yang kreatif dan efektif untuk meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran visual.
Capcut merupakan aplikasi pengeditan video yang memiliki fitur lengkap namun mudah digunakan. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk membuat video pembelajaran yang menarik dengan elemen seperti teks, animasi, dan efek suara.
Di sisi lain, Canva adalah platform desain grafis yang memungkinkan pengguna menciptakan berbagai desain, mulai dari poster edukasi, infografik, hingga materi presentasi, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit.
Menurut Maria Atik Sunarti Ekowati, ST., M.Kom, “Pemanfaatan aplikasi seperti Capcut dan Canva dalam pembelajaran tidak hanya membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah, tetapi juga mengasah kreativitas mereka. Dengan dua aplikasi ini, siswa dapat menyampaikan ide-ide mereka dalam format visual yang menarik dan interaktif.”
Kedua media ini dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna dan dapat diakses melalui perangkat seluler maupun komputer. Fleksibilitas ini membuat Capcut dan Canva menjadi alat yang relevan dan mudah diintegrasikan dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis visual mampu meningkatkan daya ingat hingga 65% lebih baik dibandingkan metode tekstual. Di SMP Kanisius Sumber, pemanfaatan Capcut dan Canva tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga meningkatkan antusiasme mereka dalam belajar.
Maria Atik Sunarti Ekowati menjelaskan, “Kami ingin siswa tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Dengan membuat video penjelasan konsep IPA atau mendesain poster kampanye lingkungan, siswa terlibat dalam pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga penuh makna.”
Meskipun potensinya besar, penerapan media pembelajaran berbasis teknologi ini memiliki tantangan. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan perangkat teknologi yang memadai di beberapa sekolah, kurangnya waktu guru untuk mempelajari aplikasi baru, serta resistensi terhadap perubahan metode pembelajaran.
Baca Juga: Edukasi Kebersihan dan Kreativitas: Pembuatan Sabun Cuci Tangan Bersama Siswa SDN 1 Margosari
Namun, peluang yang ditawarkan juga tidak kalah besar. Penguasaan Capcut dan Canva tidak hanya membantu siswa memahami materi pelajaran tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia digital yang semakin kompetitif. Melalui pelatihan intensif dan dukungan infrastruktur dari sekolah, potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Langkah inovatif yang dilakukan oleh SMP Kanisius Sumber memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dalam era digital, penguasaan teknologi menjadi salah satu kunci utama untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan relevan.
“Kegiatan ini memberikan dampak yang signifikan, baik bagi siswa maupun guru. Guru-guru menjadi lebih terbuka terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran, sedangkan siswa menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam menghasilkan konten visual,” ungkap Maria Atik Sunarti Ekowati.
Program ini juga sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar, yang mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Dengan pendekatan berbasis teknologi, siswa tidak hanya belajar memahami materi pelajaran tetapi juga mengembangkan keterampilan penting seperti kolaborasi, literasi digital, dan komunikasi visual.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajarkan Seni Ramah Lingkungan di SDN Pagertoya Lewat Pelatihan Ecoprint
Keberhasilan program PkM ini menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan dalam dunia pendidikan. Melalui integrasi teknologi seperti Capcut dan Canva, SMP Kanisius Sumber berhasil menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inklusif, yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global.
“Program ini bukan hanya sekadar pengajaran teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa di era digital,” tutup Maria Atik Sunarti Ekowati.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan sekolah-sekolah lain di Indonesia dapat mengikuti jejak SMP Kanisius Sumber dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. Inovasi seperti ini akan membawa pendidikan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, sekaligus mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang semakin terhubung secara digital.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.