Eksplorasi Teknologi Radioterapi Modern RSUD Dr. Moewardi Lewat Magang Mahasiswa Radiologi UNAIR

Mahasiswa D4 Radiologi Universitas Airlangga bersama para radiografer dan pembimbing di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tampak di latar belakang unit Linear Accelerator (LINAC) Varian Halcyon, salah satu teknologi radioterapi mutakhir yang digunakan untuk terapi pasien kanker. (doc. pribadi)
Mahasiswa D4 Radiologi Universitas Airlangga bersama para radiografer dan pembimbing di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tampak di latar belakang unit Linear Accelerator (LINAC) Varian Halcyon, salah satu teknologi radioterapi mutakhir yang digunakan untuk terapi pasien kanker. (doc. pribadi)

Surakarta, Krajan.id – Di tengah kemajuan pesat dunia kesehatan, radioterapi menjadi salah satu pilar utama dalam penanganan kanker. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan salah satu pusat layanan radioterapi unggulan di Indonesia yang telah mengadopsi teknologi termutakhir, seperti Linear Accelerator (LINAC) serta teknik penyinaran canggih seperti Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT) dan Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT).

Sebagai bagian dari program pendidikan yang berbasis praktik langsung, mahasiswa Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga (UNAIR) berkesempatan mengikuti kegiatan magang selama tiga bulan di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Moewardi.

Bacaan Lainnya

Pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan teknis, tetapi juga memperdalam pemahaman mengenai peran radioterapis dalam proses terapi kanker yang kompleks dan sarat tantangan.

Instalasi Radioterapi di rumah sakit tersebut telah lama menjadi rujukan nasional dalam pelayanan terapi radiasi. Fasilitas ini dilengkapi dengan LINAC Varian Halcyon 3.0, sebuah alat berteknologi tinggi yang memungkinkan pemberian dosis radiasi dengan akurasi maksimal dan waktu penyinaran yang lebih singkat. Teknologi ini juga dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pasien selama menjalani terapi.

Bagi mahasiswa UNAIR yang sebelumnya terbiasa dengan teknologi pencitraan diagnostik seperti CT Scan dan MRI, kesempatan menangani langsung pasien menggunakan LINAC membuka cakrawala baru. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana pencitraan dan terapi saling berpadu dalam upaya penyembuhan pasien kanker secara kuratif.

Didampingi oleh para profesional berpengalaman, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat pasif, melainkan aktif terlibat dalam seluruh tahapan proses radioterapi. Mulai dari simulasi CT, perencanaan terapi menggunakan Treatment Planning System (TPS), hingga pengoperasian LINAC untuk penyinaran pasien, semuanya dijalani dengan penuh antusias.

“Kami benar-benar diberi ruang untuk bertanya, mengamati, bahkan ikut serta dalam persiapan pasien. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ujar Sirot, mahasiswa asal Ngawi yang sejak semester tujuh telah menunjukkan ketertarikan kuat terhadap bidang radioterapi.

Mahasiswa Radiologi UNAIR melakukan praktik langsung dalam proses radioterapi pasien menggunakan LINAC Varian di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Moewardi. (doc. pribadi)
Mahasiswa Radiologi UNAIR melakukan praktik langsung dalam proses radioterapi pasien menggunakan LINAC Varian di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Moewardi. (doc. pribadi)

Bimbingan langsung dari dokter spesialis onkologi radiasi, radiografer senior, hingga tim fisika medik memberi mahasiswa pengalaman belajar yang komprehensif. Mereka tidak hanya diajarkan teori, melainkan diajak untuk memahami dan menerapkan secara langsung prinsip akurasi dosis serta keselamatan radiasi yang menjadi fondasi utama dalam prosedur terapi kanker.

Setiap hari menjadi pelajaran baru dan berharga, di mana teori yang dipelajari di bangku kuliah seolah “hidup” dalam praktik nyata. Mahasiswa turut mempelajari teknik memposisikan pasien dengan alat fiksasi khusus, melakukan Quality Assurance (QA) terhadap alat LINAC secara rutin, serta melihat secara langsung bagaimana staf medis menjaga komunikasi yang humanis dengan pasien.

Pengalaman ini memperkuat kesadaran bahwa radioterapi bukan hanya soal teknologi tinggi atau menekan tombol mesin, tetapi juga tentang kepekaan emosional dan empati terhadap pasien yang sedang berjuang melawan kanker.

“Magang ini mengubah pandangan saya. Radioterapi bukan hanya soal mesin besar dan teknologi tinggi, tapi tentang menjadi bagian dari proses penyembuhan seseorang secara menyeluruh,” ungkap Dimas, mahasiswi lain yang kini berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang spesialisasi onkologi radiasi.

Magang ini juga membuka pandangan baru mengenai pentingnya inovasi berkelanjutan dalam bidang radioterapi. Dari pengembangan software perencanaan dosis yang lebih akurat, hingga alat bantu fiksasi yang lebih nyaman bagi pasien, semua menjadi bahan pembelajaran yang sangat berharga.

RSUD Dr. Moewardi bukan sekadar tempat praktik, tetapi menjadi ruang belajar yang nyata dan dinamis. Dengan fasilitas canggih, bimbingan tenaga ahli yang profesional, serta suasana klinis yang sarat pengalaman, magang ini menjadi momen penting dalam perjalanan akademik para mahasiswa radiologi UNAIR.

Tentu saja, perjalanan magang ini tidak lepas dari tantangan. Adaptasi terhadap ritme kerja rumah sakit, memahami istilah teknis yang kompleks, hingga mengikuti standar proteksi radiasi yang ketat menjadi bagian dari proses belajar yang mengasah kesiapan mental dan profesionalisme.

Namun, semua tantangan tersebut terbayar dengan ilmu dan pengalaman yang luar biasa. Mahasiswa pulang dengan pemahaman mendalam tentang peran vital radioterapi dalam penanganan kanker, dan dengan semangat baru untuk terus belajar dan suatu hari nanti berkontribusi sebagai tenaga profesional di bidang ini.

Pengalaman magang di RSUD Dr. Moewardi membuktikan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan fasilitas layanan kesehatan dalam mencetak tenaga medis yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Bagi calon mahasiswa atau masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan dan kegiatan klinis lainnya, informasi lengkap dapat diakses melalui laman resmi di https://d4radiologi.vokasi.unair.ac.id.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *