Pangkalpinang, Krajan.id – Di tengah tantangan sulitnya akses pembiayaan bagi pelaku agribisnis skala kecil, CV Central Nursery Bangka justru mampu membuktikan bahwa usaha bisa tumbuh dan berkembang tanpa mengandalkan utang dari lembaga keuangan maupun bantuan pemerintah.
Perusahaan yang berlokasi di Kota Pangkalpinang ini sukses menjadi pemain nasional dalam bisnis pembibitan tanaman hortikultura, hanya bermodalkan Rp500.000 di awal berdirinya.
Didirikan dengan sumber dana pribadi, CV Central Nursery Bangka kini menjadi penyedia bibit unggul berkualitas tinggi, khususnya untuk tanaman durian, alpukat, dan lengkeng. Tak hanya menjual bibit, perusahaan ini juga menyediakan buah-buahan siap konsumsi, seperti durian segar. Meski hanya memiliki tiga orang karyawan, jangkauan pemasaran mereka sudah mencakup berbagai wilayah di Indonesia.
Yang membuat perusahaan ini menonjol adalah strategi keuangannya yang bebas dari pinjaman dan bunga. Semua kebutuhan operasional dibiayai dari hasil penjualan dan reinvestasi, tanpa utang sepeser pun.
Proses pengelolaan dan pengambilan keputusan keuangan dilakukan secara langsung dan sederhana. Tidak ada struktur birokrasi rumit. Pengajuan dana cukup dilakukan kepada pimpinan CV secara langsung.
Namun di balik pencapaian tersebut, ada tantangan besar yang tengah dihadapi perusahaan, yaitu ketiadaan sistem pencatatan keuangan formal seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Hal ini berpotensi menjadi kendala saat perusahaan ingin memperluas skala usahanya atau menarik investor di masa mendatang.
“Semua pembiayaan operasional yang dimiliki CV Central Nursery Bangka berasal dari modal pribadi, tanpa satu rupiah pun pinjaman dari lembaga keuangan,” jelas pihak perusahaan kepada mahasiswa UBB saat melakukan kunjungan.
Meski demikian, efisiensi penggunaan modal dan kemampuan mengelola risiko secara mandiri telah menjadi kekuatan tersendiri. Dengan tidak adanya kewajiban membayar cicilan atau bunga, CV Central Nursery memiliki fleksibilitas lebih dalam menjalankan usaha. Namun, pendekatan ini tentu memiliki risiko tersendiri, terutama jika perusahaan tidak segera memperbaiki sistem manajemen keuangannya.
Baca Juga: Mandiri Tanpa Pinjaman: Strategi Unik CV Putra Tri Bersaudara dalam Menjalankan Agribisnis
Dalam pengelolaan keuangan sehari-hari, perusahaan masih menggunakan metode manual. Meskipun saat ini belum menghadapi risiko gagal bayar karena disiplin dalam pembayaran dan evaluasi berkala, kebergantungan pada sistem manual bisa menjadi penghambat di masa depan.
“Prosedur pembiayaan internal kami sangat sederhana, mulai dari pengajuan dana yang langsung dilakukan ke kepala CV tanpa struktur birokrasi yang rumit,” jelas pihak perusahaan.
Kisah CV Central Nursery Bangka menjadi bukti bahwa pembiayaan agribisnis tidak selalu harus melalui jalur konvensional seperti bank atau pinjaman pemerintah. Namun, pembenahan sistem tetap menjadi langkah penting yang perlu segera dilakukan.
Para pelaku agribisnis kecil lain bisa belajar dari pengalaman ini. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mulai mengadopsi sistem pencatatan keuangan sederhana dan sistematis, seperti menggunakan aplikasi kasir digital atau spreadsheet. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam evaluasi keuangan internal, tetapi juga menjadi bekal penting jika suatu saat perusahaan ingin mengakses pembiayaan formal.
Selain itu, pemerintah dan lembaga keuangan juga diharapkan dapat menghadirkan program pembiayaan yang lebih ramah untuk pelaku usaha mikro. Persyaratan yang terlalu berat dan proses administrasi yang berbelit sering kali menjadi penghalang bagi usaha kecil untuk berkembang. Pendampingan dan pelatihan pengelolaan keuangan juga menjadi aspek penting yang harus disediakan.
Baca Juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIBA Wujudkan Pengabdian Melalui Sosialisasi Edukatif dan Lingkungan
Kolaborasi lintas sektor, seperti antara dunia usaha, perguruan tinggi, dan lembaga pembiayaan, berpotensi menjadi katalisator kemajuan agribisnis lokal. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, pelaku usaha kecil akan lebih siap menghadapi gejolak ekonomi dan tantangan pasar yang dinamis.
Kisah inspiratif dari CV Central Nursery Bangka memberi pelajaran bahwa kunci keberhasilan bukan hanya soal modal besar, tapi juga kemandirian, strategi cerdas, dan keberanian menghadapi tantangan. Namun, untuk terus tumbuh dan bersaing di tingkat nasional, profesionalisme dalam manajemen keuangan adalah keniscayaan.
Sudah saatnya paradigma pembiayaan agribisnis berubah: bukan semata-mata tentang utang, tetapi lebih pada bagaimana membangun usaha yang berkelanjutan dan mandiri dari sisi finansial.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
*Dosen Pengampu: Dr. Evahelda, S.T.P., M.Si & Garist Sekar Tanjung, S.P., M.Sc