Desa Gumanti, Krajan.id – Ikan gabus merupakan jenis ikan predator yang hidup di air tawar. Di berbagai daerah di Indonesia, ikan ini dikenal dengan banyak nama, seperti dolak di Kapuas Hulu, bocek di Riau, kutuk di Jawa, dan berbagai sebutan lainnya. Dalam bahasa ilmiah, ikan ini disebut Channa striata (Bloch, 1793), dan di dunia internasional dikenal dengan sebutan snakehead murrel atau striped snakehead.
Meski dikenal sebagai ikan pemangsa, ikan gabus memiliki kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain membantu penyembuhan luka berkat kandungan asam amino glycine yang tinggi, menjadi sumber energi sebelum berolahraga karena kandungan proteinnya, serta membantu membangun massa otot.
Selain itu, ikan gabus juga kaya akan kalsium, fosfor, dan protein yang berperan dalam menjaga kekuatan tulang serta mencegah osteoporosis.
Namun, terlepas dari manfaat kesehatannya, ikan gabus sering kali dipandang negatif oleh masyarakat, khususnya di Desa Gumanti, karena adanya stigma yang kurang menyenangkan. Masyarakat enggan mengonsumsi ikan ini karena percaya bahwa pembuangan akhir ekskresi mereka akan menyerupai bentuk asli ikan gabus.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga desa yang berkata, “Kami dak hondak makan ikan tu do, beko apo yang kami makan keluow pulonyo mode tu baliek,” yang artinya mereka takut bahwa setelah memakan ikan gabus, hasil pembuangan mereka akan menyerupai ikan tersebut.
Berangkat dari kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari Universitas Riau (UNRI) melihat adanya potensi untuk mengubah pandangan masyarakat Desa Gumanti mengenai ikan gabus.
Mereka pun menggagas sebuah kegiatan yang bertujuan mengolah ikan gabus menjadi makanan yang lebih menarik, sekaligus membantu masyarakat memanfaatkan peluang usaha dari pengolahan ikan ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan ibu-ibu setempat dalam pembuatan pempek dari ikan gabus.
Pempek dipilih karena merupakan makanan khas yang digemari banyak orang dan bahan-bahannya mudah didapat dengan biaya yang terjangkau. Dengan mengolah ikan gabus menjadi pempek, mahasiswa Kukerta UNRI berharap masyarakat dapat melihat ikan ini sebagai sumber makanan yang lezat, sehat, dan ekonomis. Selain itu, pempek juga memiliki potensi sebagai produk usaha yang menjanjikan jika dipasarkan dengan baik.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa Kukerta UNRI tidak hanya mengajarkan cara mengolah ikan gabus menjadi pempek, tetapi juga melibatkan ibu-ibu Desa Gumanti dalam setiap tahapan proses pembuatan, mulai dari membersihkan ikan, membuat adonan, hingga memasak kuah cuko yang menjadi ciri khas pempek. Proses pengajaran dilakukan dengan metode yang sederhana sehingga mudah diikuti oleh para peserta.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi tentang pemasaran digital agar hasil olahan pempek ini dapat dipasarkan secara lebih luas. Mereka memperkenalkan platform Linktree, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat satu tautan yang mengarahkan ke berbagai link lainnya.
Linktree sangat cocok digunakan di media sosial seperti Instagram atau Twitter, karena memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai tautan sekaligus dari satu tempat. Mahasiswa Kukerta mengajarkan bagaimana membuat dan menggunakan Linktree agar para peserta dapat mempromosikan produk mereka secara digital.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk pempek ikan gabus tidak hanya di lingkup lokal, tetapi juga ke pasar yang lebih luas melalui media sosial. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan potensi ikan gabus yang melimpah di desa mereka sebagai peluang usaha baru. Langkah ini sekaligus diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa dan menghilangkan stigma buruk yang selama ini melekat pada ikan gabus.
Ketua Kukerta UNRI Desa Gumanti tahun 2024 menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini, “Besar harapan kami dengan kegiatan yang kami lakukan ini dapat berpengaruh besar terhadap pola pikir masyarakat tentang ikan gabus serta dapat berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi desa Gumanti.”
Dalam proses pelatihan tersebut, masyarakat Desa Gumanti, khususnya ibu-ibu, sangat antusias mengikuti setiap langkah pengolahan pempek dan pemasaran digital. Banyak dari mereka yang tertarik untuk mencoba memasarkan produk olahan ikan gabus ini melalui media sosial mereka sendiri.
Mereka melihat peluang besar dari kegiatan ini, terutama karena ikan gabus dapat dengan mudah didapatkan di rawa-rawa sekitar desa, sehingga bahan baku tidak menjadi masalah.
Baca Juga: KKN Kelompok 179 UNS Inisiasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana di Desa Jetak
Melalui program ini, mahasiswa Kukerta UNRI juga berharap dapat menanamkan pola pikir baru kepada masyarakat bahwa ikan gabus tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga dapat menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, dengan pemanfaatan teknologi digital, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka secara lebih optimal dan berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek pengolahan ikan gabus, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih melek teknologi dan terbiasa dengan pemasaran digital. Dalam era digital saat ini, pemasaran melalui media sosial dan platform digital lainnya menjadi kunci utama dalam pengembangan usaha kecil dan menengah.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Gumanti tidak hanya mampu memproduksi pempek ikan gabus yang berkualitas, tetapi juga mampu memasarkan produk tersebut ke pasar yang lebih luas, baik lokal maupun global.
Baca Juga: KKN 232 UNS Gelar Sosialisasi Budidaya Hidroponik Rakit Apung Bersama KWT “Makmur” di Desa Kagokan
Secara keseluruhan, program ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan memberikan wawasan baru tentang potensi ekonomi yang ada di desa mereka. Melalui inovasi sederhana seperti mengolah ikan gabus menjadi makanan yang populer dan memasarkan secara digital, mahasiswa Kukerta UNRI telah membuka peluang baru bagi warga Desa Gumanti untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.