Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UNRI) tahun 2024 mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan stunting, bertepatan dengan pencanangan pin polio serentak di Kabupaten Indragiri Hilir. Kegiatan ini bekerjasama dengan pihak puskesmas di Desa Tanjung Labuh, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada Rabu (24/07/2024).
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Mengingat urgensi masalah ini, program KKN tahun ini difokuskan pada upaya penanggulangan dan pencegahan stunting di desa tersebut.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi pada ibu hamil dan anak. “Dengan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pola makan sehat dan pentingnya sanitasi yang baik,” ujar salah satu peserta Kukerta UNRI Desa Tanjung Labuh Krajan.id, Rabu (14/8/2024).
Penyuluhan kesehatan dilaksanakan di Gedung Olahraga Desa Tanjung Labuh, dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung Labuh, Bapak Suriyanto beserta staf desa, ketua tim penggerak PKK beserta anggota, Bapak Babinkamptibnas, Bapak Babinsa, Ibu Putriana Munte S.Tr.Keb sebagai pemateri, dan masyarakat desa.
Kepala Desa Tanjung Labuh, Suriyanto, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Kukerta UNRI. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Kukerta UNRI. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi untuk mencegah stunting,” ujarnya.
Sementara itu, Ibu Putriana Munte S.Tr.Keb, pemateri dalam sosialisasi tersebut, menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup.
“Orang tua harus lebih sadar tentang pentingnya gizi yang seimbang untuk anak-anak mereka. Gizi yang baik akan membantu anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak,” jelasnya.
Sesi terakhir kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan pemberian pin polio kepada anak-anak berumur tujuh tahun ke bawah (0-7 tahun) dan makan bersama. “Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa,” tambah Suriyanto.
Baca Juga: Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang Gagas Diskusi Seru: Pahami Bahaya Perjudian Online
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Tanjung Labuh lebih peduli terhadap pentingnya gizi seimbang dan sanitasi yang baik untuk mencegah stunting. “Kegiatan ini sangat membuka wawasan kami tentang pentingnya menjaga kesehatan anak-anak sejak dini. Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan,” kata salah satu warga desa yang hadir dalam acara tersebut.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
