Krajan.id – Pantai Watu Pecak, yang terletak di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi sorotan berkat inisiatif Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 26 dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Para mahasiswa KKN 26 UINSA telah berhasil mengubah pola pikir masyarakat terkait pengelolaan lingkungan di pantai ini dengan memperkenalkan sistem ecobrick sebagai solusi dalam mengatasi masalah sampah plastik yang mengancam keindahan alam dan kelestarian ekosistem pantai.
Pantai Watu Pecak, dengan keindahan pasir hitam dan sunrise-nya selama ini telah menjadi destinasi favorit wisatawan. Namun, peningkatan jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai. Akibatnya, sampah plastik, khususnya bekas makanan dan minuman menjadi masalah serius yang mengancam keindahan alam dan berkelanjutan lingkungan.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, KKN 26 UINSA memilih untuk berfokus pada pengelolaan sampah plastik dengan memanfaatkan sistem ecobrick. Ecobrick merupakan konsep daur ulang kreatif di mana sampah plastik dikompresi menjadi bata-bata padat berbahan sampah plastik yang kemudian digunakan kembali untuk berbagai keperluan kontruksi.
Mahasiswa KKN 26 UINSA tidak hanya mengedukasi masyarakat setempat tentang cara pembuatan ecobrick, tetapi mereka juga terlibat langsung dalam mengumpulkan sampah plastik, membersihkannya, dan mengolahnya menjadi bata-bata ecobrick dalam bentuk botol. Botol ecobrick ini kemudian digunakan untuk membangun infrastruktur berupa tonggak bertuliskan “Welcome to Watu Pecak Beach”.
Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari pantai, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.
“Melalui partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengelolaan sampah plastik, KKN 26 UINSA memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberlanjutan lingkungan di Desa Selok Awar-Awar,” tulis Muhammad Muslich Aljabbar dalam press release yang diberikan pada Senin, (1/7/2024).
Respon terhadap inisiatif KKN 26 UINSA di Pantai Watu Pecak sangat positif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, pemerintah desa, dan para wisatawan.
“Mereka memberikan apresiasi atas upaya nyata yang dilakukan kami untuk menjaga keindahan alam sambil membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik dikalangan masyarakat,” tutur mahasiswa prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UINSA itu.
Dengan adanya dukungan kuat, KKN 26 UINSA berharap bahwa inisiatif mereka dapat menjadi inspirasi bagi proyek-proyek pelestarian lingkungan lainnya di berbagai destinasi wisata alam di Indonesia.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.