Desa Sumberpitu, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 15 Universitas Sebelas Maret (UNS) telah berhasil mengembangkan inovasi produk berbasis limbah kulit singkong untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan pendapatan dan daya saing UMKM lokal, sekaligus mengurangi limbah lingkungan.
Program pemberdayaan ini dilaksanakan pada Rabu (31/7/2024), dengan fokus pada pengolahan limbah kulit singkong yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh warga. Inovasi ini membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi jika dikelola dengan tepat. Mahasiswa UNS melakukan observasi dan mengidentifikasi potensi pengolahan singkong yang selama ini belum optimal.
Selama program berlangsung, mahasiswa memberikan pelatihan kepada warga mengenai teknik produksi pangan olahan yang baik, cara menghilangkan racun dalam limbah kulit singkong, serta memperkenalkan berbagai produk olahan yang dapat dihasilkan.
Salah satu kegiatan utama adalah demonstrasi pembuatan keripik dari limbah kulit singkong yang melibatkan partisipasi aktif dari warga desa.
Warga Sumberpitu menyambut program ini dengan antusias. Mereka melihat peluang besar dalam usaha pengolahan limbah kulit singkong untuk dijadikan produk jajan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Sebelumnya, limbah kulit singkong hanya dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki nilai tambah. Melalui program ini, warga desa mulai menyadari bahwa limbah tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar.
Kepala Desa Sumberpitu, Bapak Rusmanto, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa UNS. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan dan menjadi ide bisnis bagi para pelaku UMKM di Desa Sumberpitu,” ujarnya.
Program ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Hasil dari program ini mencakup peningkatan nilai ekonomi warga, terciptanya berbagai produk baru berbahan dasar kulit singkong, serta pengurangan limbah kulit singkong yang biasanya dibuang begitu saja.
Selain itu, program ini juga berhasil membentuk kelompok UMKM yang saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain.
Keberhasilan program KKN Kelompok 15 UNS ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengelolaan limbah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan terus menciptakan produk baru yang lebih variatif dan sesuai dengan tren pasar.
Baca Juga: Mahasiswa KSM-T UNISMA Kelompok 17 Bantu Tingkatkan Fasilitas Olahraga SDN Gading Kembar 1
Dengan keberhasilan ini, Desa Sumberpitu diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah kulit singkong dan pengembangan UMKM lokal, serta menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti langkah serupa dalam memanfaatkan potensi limbah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.